Jumat, 30 Mei 2014

Kalah di Suara Muhammadiyah, Jokowi: Kita Akan Tambah Lagi

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) unggul dalam perolehan basis massa Nahdlatul Ulama (NU), namun lemah di basis massa Muhammadiyah. Apa tanggapan Jokowi?
Jokowi mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal untuk mendapatkan perhatian dari kalangan massa Muhammadiyah, namun berdasarkan hasil survei, menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Karena itu Jokowi mengatakan dirinya akan lebih maksimal lagi.
Salah satu upayanya yaitu melakukan pendekatan lewat tokoh Muhammadiyah, Buya Syafii Ma'arif.
"Oleh sebab itu, kita kemarin ke tanwir Muhammadiyah, ketemu Buya Syafii Maarif, memang ini masih sebulan," ujar Jokowi usai berkunjung ke studio musik Nagaswara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014).
"Kita sudah maksimalkan, tapi memang akan kita tambah," tambahnya.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA melakukan survei elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta di kalangan NU dan Muhammadiyah. Hasilnya, kekuatan keduanya relatif berimbang.
Jika Pilpres digelar hari ini maka Jokowi didukung sebanyak 34,4% suara NU. Sementara Prabowo didukung 31,57% suara Muhammadiyah.
Hasil survei ini dipaparkan oleh peneliti LSI, Ade Mulyana, di Kantor LSI di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).
Survei ini dilakukan pada 1-9 Mei 2014 dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 2.400 orang. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden dengan metode kuisioner. Margin of error survei ini sekitar 2%.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar