Pemilihan umum yang tengah berlangsung di Indonesia -- negara demokrasi
terbesar setelah AS dan India -- juga menjadi sorotan media asing.
Kandidat-kandidat yang mengajukan diri sebagai calon presiden juga tak
lepas dari sorotan, meski pemilihan presiden masih lama digelarnya.
Nama
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi
merupakan salah satu kandidat yang cukup sering disorot oleh media
asing. Media AS, CNN menyebut Jokowi sebagai sosok karismatik yang bahkan bisa dibandingkan dengan Barack Obama pada pemilu 2008 lalu.
Kepada CNN,
Rabu (9/4/2014), analis dari Bower Group Asia yang berbasis di Jakarta,
Douglas Ramage, menyebut semakin meningkatnya popularitas Jokowi
memiliki kesamaan dengan dengan popularitas Obama pada pemilu 2008 lalu.
Dari
sosok yang tidak begitu dikenal publik, sosok kedua tokoh tersebut
mampu menyedot perhatian banyak orang. Figur Jokowi digambarkan sebagai
sosok yang sederhana dan tidak menonjolkan diri.
Kandidat lainnya
yang menjadi sorotan adalah Prabowo Subianto. CNN menyebutnya sebagai
mantan jenderal dan menantu Soeharto yang berkuasa di Indonesia selama
32 tahun. Menurut CNN, sosok Prabowo merupakan kandidat yang terus
membayangi Jokowi dalam sejumlah survei pemilu.
Media asing lainnya, Wall Street Journal
(WSJ) menyoroti ambisi Prabowo untuk menjadi presiden Indonesia
selanjutnya. Menurut WSJ, Prabowo berusaha memanfaatkan sentimen
nasionalis seperti yang kuat dirasakan terhadap sosok presiden pertama
Indonesia, Soekarno.
Media asing Aljazeera khusus membahas
sentimen era Soeharto dalam pemilu kali ini. Disebutkan media tersebut,
kandidat presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie secara
terang-terangan mengutip Soeharto dalam beberapa kampanyenya. Media ini
juga menyoroti gaya kampanye ARB yang menyalahkan lambannya perkembangan
ekonomi Indonesia saat ini.
Sementara itu, media Inggris The Guardian membahas kandidat
presiden dari partai Hanura, Wiranto. Menurut Guardian, Wiranto
menerapkan banyak taktik kreatif dalam usahanya untuk merebut perhatian
masyarakat Indonesia.
The Guardian memfokuskan pada
acara televisi, sejenis reality show yang dibintangi Wiranto di salah
satu televisi nasional Indonesia. Dalam acara berjudul 'Mewujudkan
Mimpi' tersebut, Wiranto bersama dengan cawapresnya Hary Tanoe
memberikan bantuan atau melakukan hal-hal demi merebut simpati publik,
seperti memberikan bantuan kepada sebuah sekolah di suatu desa agar bisa
direnovasi dengan layak.
Kandidat lain yang tak lepas dari
sorotan adalah Rhoma Irama yang sejak lama menyatakan diri sebagai
capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kantor berita AFP menyebut sosok Rhoma sebagai 'Indonesia's Elvis' yang penampilannya memang mirip dengan penyanyi AS ternama, Elvis Presley.
AFP
menyoroti kiprah Rhoma yang berusaha menggalang sendiri dukungan bagi
dirinya hingga akhirnya dia mendapat dukungan dari PKB. Namun AFP
mengutip pengamat yang menyebut Rhoma akan sulit untuk meraih kursi
presiden jika dibandingkan dengan kandidat lainnya yang lebih kuat.
Dalam wawancara dengan Rhoma di kediamannya, AFP
melaporkan bahwa Rhoma tetap yakin bisa menang meski banyak pihak yang
mengkritisi dirinya. "Orang-orang meremehkan saya karena mereka tidak
tahu siapa Rhoma yang sebenarnya. Mereka pikir saya tidak tahu apa-apa
soal politik... tapi lagu-lagu saya selama 40 tahun terakhir ini
mengandung pesan-pesan politik tentang korupsi, HAM," ucap Rhoma kepada AFP.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar