Rabu, 09 April 2014

Para Kandidat Presiden Indonesia di Mata Media Asing

Pemilihan umum yang tengah berlangsung di Indonesia -- negara demokrasi terbesar setelah AS dan India -- juga menjadi sorotan media asing. Kandidat-kandidat yang mengajukan diri sebagai calon presiden juga tak lepas dari sorotan, meski pemilihan presiden masih lama digelarnya.
Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi merupakan salah satu kandidat yang cukup sering disorot oleh media asing. Media AS, CNN menyebut Jokowi sebagai sosok karismatik yang bahkan bisa dibandingkan dengan Barack Obama pada pemilu 2008 lalu.
Kepada CNN, Rabu (9/4/2014), analis dari Bower Group Asia yang berbasis di Jakarta, Douglas Ramage, menyebut semakin meningkatnya popularitas Jokowi memiliki kesamaan dengan dengan popularitas Obama pada pemilu 2008 lalu.
Dari sosok yang tidak begitu dikenal publik, sosok kedua tokoh tersebut mampu menyedot perhatian banyak orang. Figur Jokowi digambarkan sebagai sosok yang sederhana dan tidak menonjolkan diri.
Kandidat lainnya yang menjadi sorotan adalah Prabowo Subianto. CNN menyebutnya sebagai mantan jenderal dan menantu Soeharto yang berkuasa di Indonesia selama 32 tahun. Menurut CNN, sosok Prabowo merupakan kandidat yang terus membayangi Jokowi dalam sejumlah survei pemilu.
Media asing lainnya, Wall Street Journal (WSJ) menyoroti ambisi Prabowo untuk menjadi presiden Indonesia selanjutnya. Menurut WSJ, Prabowo berusaha memanfaatkan sentimen nasionalis seperti yang kuat dirasakan terhadap sosok presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Media asing Aljazeera khusus membahas sentimen era Soeharto dalam pemilu kali ini. Disebutkan media tersebut, kandidat presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie secara terang-terangan mengutip Soeharto dalam beberapa kampanyenya. Media ini juga menyoroti gaya kampanye ARB yang menyalahkan lambannya perkembangan ekonomi Indonesia saat ini.
Sementara itu, media Inggris The Guardian membahas kandidat presiden dari partai Hanura, Wiranto. Menurut Guardian, Wiranto menerapkan banyak taktik kreatif dalam usahanya untuk merebut perhatian masyarakat Indonesia.
The Guardian memfokuskan pada acara televisi, sejenis reality show yang dibintangi Wiranto di salah satu televisi nasional Indonesia. Dalam acara berjudul 'Mewujudkan Mimpi' tersebut, Wiranto bersama dengan cawapresnya Hary Tanoe memberikan bantuan atau melakukan hal-hal demi merebut simpati publik, seperti memberikan bantuan kepada sebuah sekolah di suatu desa agar bisa direnovasi dengan layak.
Kandidat lain yang tak lepas dari sorotan adalah Rhoma Irama yang sejak lama menyatakan diri sebagai capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kantor berita AFP menyebut sosok Rhoma sebagai 'Indonesia's Elvis' yang penampilannya memang mirip dengan penyanyi AS ternama, Elvis Presley.
AFP menyoroti kiprah Rhoma yang berusaha menggalang sendiri dukungan bagi dirinya hingga akhirnya dia mendapat dukungan dari PKB. Namun AFP mengutip pengamat yang menyebut Rhoma akan sulit untuk meraih kursi presiden jika dibandingkan dengan kandidat lainnya yang lebih kuat.
Dalam wawancara dengan Rhoma di kediamannya, AFP melaporkan bahwa Rhoma tetap yakin bisa menang meski banyak pihak yang mengkritisi dirinya. "Orang-orang meremehkan saya karena mereka tidak tahu siapa Rhoma yang sebenarnya. Mereka pikir saya tidak tahu apa-apa soal politik... tapi lagu-lagu saya selama 40 tahun terakhir ini mengandung pesan-pesan politik tentang korupsi, HAM," ucap Rhoma kepada AFP.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar