Perolehan suara PDIP gagal menembus 20 persen dan sangat jauh dari target sebesar 27 persen menurut berbagai hasil hitung cepat. Dampaknya PDIP tak bisa sendiri mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden untuk bertarung dalam Pilpres 9 Juli 2014.
Padahal pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres PDIP semula diharapkan untuk memenuhi target itu. Jokowi yang hadir di salah satu stasiun TV, Rabu (9/4/2014) malam mengungkapkan penyebab PDIP 'gagal' capai target.
"Ini pertarungan antarcaleg di akar rumput. Pertarungan keras sekali. Dan pertarungan itu membuat perolehan suara terbagi. Akan beda dengan Pilpres, akan sangat beda," kata Gubernur Jakarta itu.
Menurut Jokowi, Pilpres akan menjadi ajang pertarungan para tokoh. "Sedangkan pileg ada sekitar 6.600 caleg, kalau pilpres beda, lebih pada figur capres," kata Jokowi menjawab soal pengaruh Jokowi Effect yang disebut tak besar.
Menurut hasil hitung cepat litbang KOMPAS yang ditayangkan Tribunnews.com, hingga data terkumpul 76 persen, pukul 19.00 WIB, suara PDIP mencapai 19,32 persen. Meski menduduki peringkat pertama, PDIP masih butuh koalisi untuk memenuhi syarat mengajukan calon presiden.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar