PDI Perjuangan
menilai serangan terhadap calon presiden Joko Widodo sudah irasional.
Hal itu dapat terlihat di sejumlah jejaring sosial akhir-akhir ini.
"Ada
foto Pak Jokowi dengan ibu, yang ketika menikah, saya punya bukunya
disebar di sosmed, namanya diubah pakai nama-nama diskriminatif, itu kan
menunjukkan tak kecerdasan pesaing," kata Politisi Senior PDIP Pramono
Anung di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/5/2014).
Pramono mengatakan
dalam persaingan politik seharusnya menyampaikan fakta sehingga
menambah kekasayaan demokrasi. Ia pun meminta semua pihak agar tidak
menebar fitnah.
"Apa yang kita lakukan semata-semata kalau memang
berkompetisi, fakta-fakta setiap calon itu harus dimiliki publik, tapi
bukan fitnah ya," imbuh Wakil Ketua DPR itu.
Pramono menuturkan
Jokowi memiliki kelebihan dalam menghadapi serangan tersebut. "Saya
yakin, kelebihan Pak Jokowi inikan satu, semakin diserang, secara
irasional semakin di cintai masyarakat," tuturnya.
Sebelumnya,
Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui pihaknya menerima serangan
pascapenetapan Joko Widodo sebagai calon presiden.
"Kami monitor ada 18 serangan stimultan kepada Jokowi seperti incumbent," kata Hasto.
Hasto
mengatakan pihaknya akan melakukan strategi pemenangan merebut hati
rakyat. Jokowi sebagai penerima mandat juga bergerak melancarkan
strategi kemenangan.
Selain itu, Hasto juga menilai rekam jejak
Jokowi tidak ada yang negatif. "Tidak ada track record negatif, dari
bapaknya juga. Hasrat capres bukan untuk berkuasa," katanya. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar