Senin, 05 Mei 2014

Jokowi: Yang Cocok Baru PKB dan Nasdem

Calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan partainya belum menutup pintu koalisi dengan partai lain. PDIP masih membuka kerjasama dengan partai politik selain Nasdem dan PKB. "Sejak dahulu kita terbuka dengan semua partai. Koalisi dengan PKB tinggal diumumkan saja," kata Jokowi, Senin (5/5/2014).
Jokowi mengakui PDIP ingin membangun koalisi kabinet yang ramping. Namun ini tidak berarti koalisi dibentuk dengan sedikit partai. Dia menjelaskan koalisi ramping lebih dimaksudkan pada upaya membangun kerjasama yang tidak tersandera oleh urusan pembagian kekuasaan.
"Kita tidak terbebani oleh urusan kursi dan menteri," ujar Jokowi.
PDIP ogah berkoalisi dengan partai yang belum bekerja sudah bicara soal jatah pembagian menteri dan kekuasaan. PDIP, kata Jokowi, hanya mau berkoalisi dengan partai yang mendahulukan kerja menyelesaikan persoalan bangsa.
Sejauh ini, imbuh Jokowi, baru Nasdem dan PKB yang cocok dengan gagasan PDIP. "Yang cocok dengan kita sampai saat ini baru Nasdem dan PKB. Bukannya kita menutup ke yang lain," ujar Jokowi.
Koalisi dengan Nasdem dan PKB cukup membuat Jokowi optimistis isa memenangkan pemilu presiden (pilpres) 2014. Dia percaya kekuatan mesin partai yang bekerja untuk pemenangan dirinya bertambah banyak. "Kalau kader tambah dari Nasdem dan sekarang tambah dari PKB saya optimis (menang)," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pilpres 2014 merupakan momentum bagi PDIP merebut kekuasaan. Menurutnya PDIP sudah menunggu selama 10 tahun untuk menunggu momentum ini. Sekarang, imbuh Jokowi, saatnya membuktikan penantian 10 tahun bukan hal yang sia-sia. "Dalam waktu 60 hari ini penentuannya menang atau kalah. Tinggal 60 hari, kita sudah tunggu 10 tahun," ujar Jokowi.
Jokowi mengingatkan kader-kader PDIP tidak lengah dan jumawa merasa menang. Dia mengatakan lawan-lawan politik PDIP tidak bisa dipandang remeh. "Dan teman kita di sana itu tangguh. Kuat secara finansial," Jokowi mengingatkan.  [republika]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar