Elektabilitas calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Joko Widodo disebut mengalami penurunan pasca-pemilu legislatif 9 April lalu. Namun, penurunan itu dianggap tidak signifikan dan akan segera pulih setelah Jokowi blusukan ke sejumlah daerah.
"Kelemahannya itu kecil sekali, dan itu masih sesuai dengan margin, tapi seakan-akan turun. Tapi kalau dilihat secara keseluruhan, Pak Jokowi kalau dipasangakan dengan siapa saja, Pak Jokowi akan menang," kata Pramono Anung, politikus senior PDI Perjuangan di Gedung DPR RI, Senin (5/5).
Menurut Pramono, kalaupun ada penurunan elektabilitas maka hal itu karena Jokowi kurang bergerak seusai pemilu 9 April lalu.
Namun, dengan kembalinya Jokowi melakukan blusukan ke berbagai daerah maka Pramono yakin elektabilitas Gubernur DKI itu akan terdongkrak lagi.
"Sekarang hadirnya Pak Jokowi di Jawa Tengah dan Timur, di tengah-tengah masyarakat dan selanjutnya akan ke Sumatera, itu akan menumbuhkan kecintaan masyarakat ke Pak Jokowi, (elektabilitasnya) akan naik lagi, Pak Jokowi itu hadir karena aspirasi masyarakat," sebutnya.
Pramono pun membantah anggapan penurunan elektabilitas Jokowi karena faktor internal di PDIP. Mantan Sekjen PDIP itu menegaskan bahwa turunnya elektabilitas Jokowi karena memang kembali sibuk dengan urusan sebagai gubernur setelah pileg 9 April lalu.
"Gak ada (faktor internal), saya gak melihat itu menjadi faktor. Saya lihat semua sedang terfokus pada pemilu legislatif, beliau juga saat ini masih menjadi Gubernur, sehingga dia tidak seekstra seperti yang lain, tapi saat ini dia bisa mengatur waktu, Sabtu- Minggu dia bisa berkeliling," jelasnya. [fat/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar