Senin, 05 Mei 2014

Kabinet Joko Tingkir

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan haqqul yakin koalisi tanpa membagi kursi menteri bisa diterapkan. Semangat itu lah yang bakal diwujudkan partai pengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden ini.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, semangat koalisi tanpa membagi kursi menteri sukses diterapkan saat Megawati Soekarnoputri menjadi presiden pada 2001 lalu.
"Sangat jelas, saat itu kabinet disusun atas semangat gotong royong, itu semangat kami ke depan," kata Hasto saat berbincang dengan detikcom,  Minggu (4/5/2014). Benarkan saat itu kabinet yang disusun Jokowi bukan hasil bagi-bagi kursi?
Setelah menggantikan Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati didampingi Hamzah Haz sebagai wakil presiden. Hamzah Haz saat itu juga menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan.
Megawati dan Hamzah Haz pun menyusun sebuah kabinet yang mereka beri nama 'Kabinet Gotong Royong'. Nama gotong-royong diambil karena pemerintahan Megawati saat itu merupakan hasil koalisi banyak partai.
Beberapa menteri yang duduk di Kabinet Gotong Royong pun merupakan kader partai. Misalnya dari PDI Perjuangan ada Menteri Kehutanan M Prakosa, Menteri BUMN Laksamana Sukardi, Menteri Kepala Bappenas Kwik Kian Gie, Manekertrans Jacob Nuwawea.
Ada juga menteri yang berasal dari PPP, seperti Menteri Sosial Bachtiar Chamsah, dan Menteri Koperasi Ali Marwan Hanan. Dari Partai Kebangkitan Bangsa ada Matori Abdul Djalil. Sementara dari Partai Amanat Nasional ada Hatta Rajasa yang menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
Dari Partai Bulan Bintang ada Yusril Ihza Mahendra untuk Menteri Kehakiman dan HAM, dan dari Partai Golongan Karya ada Sri Rejeki yang menjabat Menteri Peranan Wanita.
Jika susunan menteri Jokowi nantinya meniru Megawati saat menyusun Kabinet Gotong Royong, maka bisa dipastikan kabinet juga akan diisi kader-kader partai anggota koalisi PDI Perjuangan.
Saat ini PDI Perjuangan sudah resmi menjalin koalisi dengan Partai Nasional Demokrat. Partai Kebangkitan Bangsa diperkirakan juga bakal merapat ke partai berlambang banteng moncong putih. "Dengan PKB dan PPP kami terus menjalin komunikasi intensif," papar Hasto.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar