Rabu, 30 April 2014

Win HT Nasibmu Kini

Wiranto-Hary Tanoesoedibjo adalah pasangan capres-cawapres pertama yang mendeklarasikan diri. Namun seiring perolehan suara Hanura yang kecil duet ini sulit terwujud, kini Hanura yang mengusung mereka pun di ambang perpecahan.
Saat deklarasi pasangan Wiranto-HT pada 2 Juli 2013 silam, Hary Tanoe menegaskan bahwa pasangan Wiranto-HT adalah kombinasi terbaik. HT merasa pasangan Win-HT cukup ideal.
"Dengan melihat latar belakang kami yang berbeda, di mana bapak Wiranto memiliki latar belakang militer, sangat berpengalaman, tegas.
Sedangkan saya berlatar belakang pebisnis. Akan memberikan sinergi dan kekuatan yang maksimal. Kita pasangan ideal," kata HT saat deklarasi pasangan capres Wiranto-HT di Hotel Grand Mercure, Jl Hayam Wuruk, Jakarta, Selasa (2/7/2013) silam.
Kala itu elite Hanura sedang menaruh harapan besar kepada bos MNC tersebut. Ketua DPP Hanura Saleh Husin tak segan bicara duet Win-HT bakal mendongkrak suara Hanura sampai 3 besar.
"Tentu kita nggak asal declare tapi memperhitungkan berbagai kemungkinan. Kami sangat optimis PT (Parliamentary Treshold) bisa kita capai dengan 3 besar," kata Saleh.
Namun bunga-bunga deklarasi Wiranto-HT tak berlangsung lama. Hanya beberapa hari setelah deklarasi, sejumlah elite Hanura menguggat. "Kami menentang keras deklarasi capres-cawapres Hanura yaitu Wiranto-Hary Tanoe karena sesuai AD/ART, keputusan yang penting dan strategis harus melalui Rapimnas," kata Ketua DPP Hanura Fuad Bawazier kepada wartawan, Kamis (4/7/2013).
Namun kemudian isu itu menguap begitu saja. Pasangan Win-HT pun jalan terus. Hary Tanoe seperti janjinya melakukan propaganda di media miliknya. Pasangan Win-HT dikibarkan, seolah sudah jadi capres pemenang Pilpres.
Tapi angan-angan duet Win-HT melaju ke Pilpres 2014 semakin pudar seiring hasil Pileg yang buruk. Berdasarkan quick count, perolehan suara Partai Hanura hanya sekitar 5-6%. Jauh dari target, Hanura hanya menempati posisi 10. Internal Hanura lantas membuka peluang Wiranto-HT berpisah.
Jalinan koalisi telah dibangun oleh Wiranto, sejumlah ketum parpol dan capres seperti Jokowi, dan Prabowo Subianto sudah ditemui Wiranto. Namun sampai saat ini belum ada keputusan tentang arah koalisi Hanura. Dengan perolehan suara yang tak signifikan peluang Hanura mengusung capres sendiri semakin sulit. Mulai muncul wacana Hanura hanya mengusung cawapres, namun kembali jadi perdebatan di internal apakah Wiranto atau HT yang bakal diusung. Kabarnya HT juga sempat berambisi jadi cawapres Prabowo.
Saat nasib pencapresan Win-HT kian berat internal Hanura justru digoyang prahara. Sejumlah kader dan elite Hanura di kubu Yuddy Chrisnandi menggugat. Mereka menuding HT gagal mendongkrak suara Hanura. Mereka juga berani mendesak HT mundur.
"HT dianggap penyebab kegagalan Hanura menjadi partai papan atas yang diramalkan sebelumnya. Banyak kader-kader yang menginginkan HT mundur dari Hanura sebagai bentuk pertanggungjawabannya," kata Yuddy dalam siaran pers, Rabu (30/4/2014).
Mungkinkah duet Win-HT kandas bersama mundurnya HT dari Hanura?   [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar