Poros koalisi PDI Perjuangan yang mengusung calon presiden Joko Widodo serta Partai Gerakan Indonesia Raya dengan calon presiden Prabowo Subianto semakin kuat. Partai-partai berbasis Islam akan habis "diborong" Jokowi dan Prabowo.
Dukungan terhadap PDI Perjuangan dipastikan bertambah melalui Partai Kebangkitan Bangsa, sedangkan dukungan terhadap Gerindra dilontarkan Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.
Jokowi, dalam kunjungannya ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (29/4/2014), mengungkapkan ihwal tambahan mitra koalisi dari partai "hijau".
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bisa menggandeng PKB dan Partai Persatuan Pembangunan. "Dua-duanya," katanya.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar membenarkan bahwa partainya kini sudah menjalin kesepakatan koalisi dengan PDI Perjuangan. "Insya Allah pasti," kata dia di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Selasa 929/4/2014).
Ketua DPP PKB Helmy Faisal Zaini memastikan PDIP sebagai pemimpin koalisi bagi partainya. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menyatakan partainya tak mengajukan syarat tertentu kepada PDIP, seperti posisi wakil presiden. "Kami ikut keputusan pemimpin koalisi," ujarnya. "Kami kan anak buah koalisi."
Jalan PDI Perjuangan menggaet PPP juga terbuka setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz, Senin lalu. Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan Hamzah Haz menginginkan kerja sama sepenuhnya dengan PDIP. Namun, partai ini masih akan memutuskan koalisi setelah menggelar rapat pimpinan pada awal Mei.
Di kubu Gerindra, sinyal dukungan datang dari PAN dan PKS. Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mengungkapkan kesiapannya berduet dengan Prabowo di depan alumnus Institut Teknologi Bandung. Sedangkan Presiden PKS Anis Matta menyatakan fokus berkomunikasi dengan Prabowo. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar