Rabu, 30 April 2014

Mbok Tuminem Ingin Cekoki Jokowi dengan Jamu Paitan Agar Tidak Kerempeng

Sudah hampir satu jam Tukinem (54) melayani para pedagang di Pasar Mampang, Jakarta Selatan. Wajah-wajah lesu pedagang yang usai menutup los pun terlihat kembali segar seperti bangun tidur di pagi hari.
Nampak mereka yang tuntas menenggak segelas jamu racikan Mbok Tuminem lebih giat membereskan sisa-sisa aktivitas pasar. Dari mulai penjual kelontong, kuli panggul, sampai pemilik toko emas pun ditawari Mbok Tukinem ramuan kesehatan murah meriah. Adakah lagi kiranya yang ingin disuguhi jamu oleh dia?
“Saya mau ketemu Jokowi. Pokoknya kalau ketemu saya mau cekoki dia pakai jamu paitan (ramuan herbal dengan rasa pahit), supaya ndak kerempeng begitu, supaya doyan makan. Masa mau jadi Presiden kok kurus begitu?” kata Mbok Tuminem di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2014).
Sosok Jokowi di mata Mbok Tuminem seperti pemimpin yang bersahaja. Gaung prestasi yang dipunyai oleh pria satu kampung dengan Mbok Tukinem itu pun seperti pengukuh pilihan nantinya.
“Saya denger itu kan katanya Jokowi itu orangnya baik. Sekarang juga kan Jakarta dipegang Jokowi jadi lebih tertata. Itu pedagang lebih diatur supaya rapi, ada banyak lagi yang lainnya tapi mungkin saya nggak bisa sebutin karena saya ini lulus SD saja tidak,” imbuh Mbok Tuminem.
Anggapan miring soal kepemimpinan Jokowi dianggap Mbok Tuminem sebagai angin lalu saja. Tak dia hiraukan pandangan itu mempengaruhi pilihan dia kelak.
“Nggak ngaruh kata orang bagaimana pokoknya saya dengar Jokowi itu bagus jadi ya tetap akan pilih dia nantinya. Jokowi juga sering datang ke paguyuban jamu gendong, saya belum pernah ketemu langsung sih, tapi kalau ketemu akan saya kasih jamu biar sehat,” kata Mbok Tuminem.
Pemimpin di mata Tuminem tak perlu yang punya badan tegap atau muka garang atau pula rambut klimis. Cukup saja seorang yang sederhana dan berani datang ke masyarakat sehingga dapat memimpin dengan jujur dan mudah dipantau rakyat.
“Saya malah nggak tahu calon yang lain siapa dan bagaimana. Belum pernah dengar bagaimana apakah bagus atau tidak. Saya tahunya cuman Jokowi saja yang selama ini dibilang bagus,” imbuh Mbok Tuminem.
Bercerita kemudian Tuminem soal saudara jauhnya yang menjadi caleg dari PPP. Dengan perasaan kurang yakin, dia akhirnya memilih partai berlambang Ka’bah itu.
“Sebenarnya dari dulu saya nggak pernah nyoblos partai itu. Tapi karena ada saudara jauh yang setiap kumpul keluarga selalu datang ya saya pilih saja. Kebetulan saudara saya itu memang baik orangnya,” kata Mbok Tuminem.
Dalam teropongan Mbok Tuminem lewat botol jamu, pemimpin itu bukan masalah dia pakai partai apa. Pemimpin itu lebih terlihat dari penampilan sehari-hari, bukan yang hanya muncul ketika musim pemilihan.
“Siapapun yang mimpin supaya bisa membuat Indonesia lebih aman dan nyaman. Syukur-syukur kalau Jokowi, nanti saya mau bilang ke dia moga-moga Indonesia bisa lebih baik lagi,” ucap Mbok Tuminem.  [detk]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar