Aktivis 98 menyerukan Presiden yang memimpin Indonesia harus bersih dari semua dosa-dosa di masa lalu, dan memikirkan kondisi bangsa secara menyeluruh.
"Bersih terhadap dosa-dosa, tidak cuma memikiran Jakarta tapi seluruh provinsi di Indonesia, itu yang harus dipikirkan. Seperti bagaimana kita hidup susah di Palembang saat ini banyak jalan rusak dan sebagainya," ujar aktivis 98 asal Sumatera Selatan Rizky Octavian, di kantor LBH, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2014).
Sekelompok aktivis ini juga mendesak Komisi Pemilihan Umum untuk menetapkan kriteria Capres 2014, agar pelanggar hak asasi manusia dilarang untuk mengajukan diri sebagai capres. Namun dia mengaku tidak akan mencampuri tugas dan kewenangan KPU dalam menentukan syarat capres-cawapres.
Namun aktivis ini menegaskan diri menolak pencapresan Prabowo Subianto. "Tidak sampai disitu, karena itu wewenang KPU dan merupakan hak Prabowo mencalonlan, kita tetap menolak prabowo sebagai Peresiden Republik Indonesia," tegasnya.
Rizky menjelaskan masih banyak tokoh yang menurutnya pantas untuk memimpin Indonesia, yang memiliki rekam jejak baik, salah satunya Mahfud MD. Walaupun sempat tersandung masalah saat menjabat KEtua Mahkamah Konstitusi, tetapi hal tersebut tidak terbukti secara hukum.
"Kriteria pribadi yang lagi berkembang saat ini adalah Mahfud MD, walaupun sempat terjadi masalah saat menjadi ketua MK tetapi ternyata tidak terbukti, kedua ada Jokowi yang sempat ada kasus bus tetapi sudah selesai, dan Dahlan Iskan juga bagus," kata dia. [Laela Zahra/inilah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar