Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi sangat mendukung pembentukan Kabinet Kerja pada pemerintahan mendatang. Melalui Seknas, Jokowi hendak menegaskan tekadnya untuk menjadikan momentum 2014-2019 sebagai momen perbaikan yang mendasar bagi pemerintahan Indonesia. Oleh sebab itu, kualitas kabinet ke depan akan menentukan pergerakan pembangunan ke depan.
"Jokowi hendak memberikan ruang kesempatan yang lebar bagi warga bangsa yang terbaik, untuk dapat mengabdikan diri.
Oleh sebab itu, pertimbangan utama dari penyusunan kabinet ke depan adalah orang yang tepat di tempat yang tepat," kata Presidium Seknas Jokowi, Dadang Juliantara melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (30/4).
Menurut Dadang, Jokowi juga berharap masukan dari masyarakat luas, kalangan perguruan tinggi dan dari semua pihak yang ingin bangsa ini bergerak maju mencapai apa yang menjadi cita-cita proklamasi.
Sikap Jokowi pun menurut mereka sudah sangat jelas, yakni menolak segala pendekatan dan praktik yang didasarkan pada sikap pragmatisme-transaksional.
"Apa yang dikatakan Jokowi sebagai tidak ingin bagi-bagi kursi, adalah suatu pandangan dan sikap yang ingin agar menata kabinet tidak didasarkan pada sistem jatah dan transaksi, melainkan kepada suatu prinsip membangun kabinet yang mampu menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah bangsa," ujarnya.
Dadang juga beranggapan jika sikap Jokowi tersebut bukanlah sikap anti partai. Sebab hingga kini Jokowi juga mengakui banyak kader-kader partai yang punya kualitas dan mampu diterima masyarakat.
"Yang paling penting sekarang ini adalah mempersiapkan kriteria yang tepat. Agar apa yang menjadi keputusan politik dalam pembentukan kabinet, akan benar-benar menjadi tim yang berkualitas, bekerja dalam semangat pengabdian, dan mampu bekerja dengan kecepatan penuh sesuai harapan rakyat," imbuh Dadang. [gib/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar