Deklarasi Pilpres Berintegritas dan Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) semalam di Bidakara, Jakarta, diwarnai cukup banyak kekacauan protokoler. Akibatnya, dua pasangan calon Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sempat bingung dibuatnya.
Kekacauan protokoler ini jelas membetot perhatian para hadirin di lokasi acara. Tak cuma itu, karena beberapa stasiun televisi menyiarkan acara secara langsung, penonton di rumah pun banyak yang bertanya-tanya mengapa acara sepenting itu bisa berlangsung kacau.
Berikut kekacauan protokoler Deklarasi Pilpres Berintegritas dan Damai:
Capres-cawapres telat diberi teks deklarasi
Pembawa acara sempat bingung mengapa dua pasangan calon, Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK, yang sudah berdiri sejajar di atas panggung tak kunjung mengikuti pembacaan isi deklarasi.
"Deklarasi Pemilu Presiden Dan Wakil Presiden Berintegritas dan Damai," kata pembawa acara meminta para capres-cawapres mengikuti. Namun, Prabowo - Hata dan Jokowi - JK tampak diam saja.
Melihat pembawa acara bingung, dua pasangan calon ini tambah bingung karena tidak tahu harus mengucapkan apa, karena belum diberi teks isi deklarasi. Namun beruntung, penyelenggara segera sadar dan memberi teks isi deklarasi kepada para peserta Pilpres 2014 itu.
Tak ada mik untuk capres-cawapres
Bukan hanya teks yang telat diberi kepada para capres-cawapres saat pembawa acara meminta pembacaan deklarasi diikuti, rupanya di depan dua pasangan calon itu belum tersedia mik. Kalau pun ada mik di atas panggung, posisinya tidak tepat berada di depan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Menyadari hal itu, penyelenggara langsung menyediakan dua mik. Satu di depan Prabowo-Hatta dan satu lagi di hadapan Jokowi-JK.
Pimpinan KPK langsung ngacir
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto diberi kesempatan untuk memberikan buku putih peta pemberantasan korupsi kepada Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK di atas panggung. Setelah memberikan, Bambang langsung cepat turun.
Setelah Bambang turun, baru pembawa acara meminta pimpinan KPK itu tetap di atas panggung untuk berfoto bersama. Namun, karena pemberitahuan itu telat, Bambang tidak naik lagi ke atas panggung.
Posisi capres-cawapres tak ngikut nomor urut
Dalam penandatangan prasasti deklarasi di atas panggung, Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK? juga tidak diposisikan berurutan. Seharusnya, Prabowo - Hatta dengan nomor urut satu berada di sebelah kanan dan Jokowi - JK yang nomor urut dua berada di sebelah kiri. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya.
Posisi yang tidak berurutan ini juga membuat sesi foto bersama dengan pose bergandengan agak kacau. Para capres-cawapres akhirnya harus mengatur sendiri posisi mereka, agar berada di depan dengan berurutan: Hatta - Prabowo - Jokowi - JK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar