Calon presiden yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI, Joko Widodo dinilai oleh lawan politiknya sebagai sosok yang tidak tegas. Nah, baru kali ini pria asal Solo, Jawa Tengah, itu memberikan klarifikasi atas serangan tersebut.
Berbicara di Silaturahmi Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa untuk Pemenangan Jokowi - JK, di Jakarta, Selasa (3/6), Joko Widodo awalnya menyatakan bisa sabar ketika dihajar dengan berbagai fitnah dan kampanye hitam.
"Kita sabar, sabar, tapi di satu titik kita bisa tegas. Saya bisa tegas," kata pria yang karib disapa Jokowi ini.
Lantas Jokowi menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan sikap tegas itu. Jokowi menyatakan bahwa tegas dan kejam itu berbeda.
"Tegas itu apa? Berani memutuskan dan berani mengambil resiko. Tolong dibedakan tegas dan kejam, itu beda. Loh memang beda," ujar Jokowi.
Dia pun mencontohkan sikap tegas ketika memecat bawahan yang keliru. "Tidak perlu saya marahi habis-habisan, besok langsung hilang," kata Jokowi.
Ia pun mengakui banyak yang menyampaikan bahwa dirinya tidak tegas. "Tapi, tidak apa, yang mana?" katanya bertanya.
Dia mencontohkan ketegasan yang dilakukan adalah ketika berhasil menata Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Padahal, sudah cukup lama persoalan di sana tidak rampung-rampung. [boy/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar