Calon presiden yang diusung oleh poros PDI Perjuangan Joko Widodo
mengatakan dirinya memang memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. Namun
pada suatu titik ia mengaku bisa saja kesabarannya habis dan bisa
bersikap tegas.
"Kita ini sabar ya sabar. Tapi pada suatu titik kita bisa tegas," ujar Joko Widodo
atau akrab disapa Jokowi di hadapan ratusan Kyai dalam acara
Silaturahmi Nasional Alim Ulama PKB untuk pemenangan Jokowi-JK di
Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Jokowi mengatakan, kekecewaannya tersebut lantaran sudah banyak
kampanye hitam yang disarangkan kepadanya dan pasangannya, calon wakil
presiden Jusuf Kalla. Mulai dari masalah penghapusan sertifikasi guru
sampai masalah penghapusan beras miskin apabila keduanya terpilih.
Mengenai kampanye hitam yang menyerang keduanya, Jokowi mengaku harus
melakukan klarifikasi kepada sejumlah pihak yang berkaitan langsung
dengan isu tersebut.
"Soal penghapusan sertifikasi guru, itu logikanya enggak masuk tapi
buat resah. Sehingga kami sudah ketemu pak Sulis ketua PGRI untuk
klarifikasi. Soal raskin juga sama kami harus klarifikasi lagi," kata
Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini mengatakan bentuk ketegasan yang diambil
yaitu melaporkan kepada pihak Kepolisian untuk mencari tahu siapa
penyebar kampanye hitam tersebut. Menurutnya, kampanye hitam bisa
merusak alam demokrasi di Indonesia.
"Saya sudah sampaikan ke polisi untuk dicari karena itu memberikan
pendidikan politik yang tidak baik dan tidak mendewasakan," kata Jokowi. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar