Selasa, 03 Juni 2014

Kumpulkan Kiai, PKB Tepis Isu Miring tentang Jokowi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus berupaya mengkonsolidasikan diri untuk menggalang suara bagi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti. PKB pun tak henti-hentinya membujuk para kiai dan alim ulama agar memilih duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu.
Hari ini, partai pimpinan Muhaimin itu menggelar  Silaturahmi Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK.
Baik Jokowi maupun JK hadir di acara yang diikuti ratusan kiai itu.
Ketua DPP PKB Marwan Jafar yang menjadi ketua panitia di acara itu mengatakan bahwa duet Jokowi-JK merupakan kombinasi yang pas bagi kalangan Nahdlatul Ulama. Marwan menyebut Jokowi mewakili kultur nahdliyin, sedangkan JK merupakan representasi dari struktur NU.
"Inilah kader-kader kita dari unsur NU. Ini adalah perpaduan luar biasa, struktur NU dipadu dengan kultur NU," kata Marwan dalam sambutannya di acara silaturahmi itu.
Marwan sekaligus juga mengklarifikasi isu-isu di masyarakat yang selama ini memojokkan Jokowi. Pertama, soal tunjangan sertifikasi guru yang akan dihapus jika Jokowi menjadi presiden. "Itu tidak benar mau dihapus. Justru mau ditambah," kata politisi muda yang juga Ketua Fraksi PKB di DPR itu.
Marwan juga menegaskan bahwa Jokowi asli orang Solo. Ayah dan ibunya berasal dari Karanganyar dan Boyolali.
Selain itu Marwan juga menepis pesan singkat yang tersebar dan menyatakan bahwa Jokowi bukan Islam. Sebab, Jokowi adalah muslim.
"Banyak yang bilang Jokowi bukan Islam, itu tidak benar. Beliau haji pada tahun 2003 dan umroh lebih dari enam kali. SMS yang tersebar itu tidak benar," tandas Marwan.  [boy/jpnn]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar