Saat berkunjung ke Yogyakarta, Senin 2 Juni 2014, Joko Widodo
sedianya diagendakan bertemu keluarga KH Ahmad Dahlan, pendiri
Muhammadiyah. Namun rencana tersebut batal.
Pembatalan tersebut ditengarai karena ada pihak-pihak tertentu yang
berusaha menghalangi pertemuan Jokowi dengan keluarga besar KH Ahmad
Dahlan. Selain itu ada beberapa coretan di dinding di sekitar Langgar
Kidul, Kauman, Yogyakarta, yang menjelekkan Jokowi.
Juru bicara keluarga KH Ahmad Dahlan, Widiyastuti, membenarkan adanya pihak yang menghalangi kedatangan Jokowi.
"Kami sangat menyayangkan adanya pihak-pihak tertentu yang dengan
sengaja membuat coretan di dinding dekat Langgar Kidul yang menjelekkan
Jokowi. Karena itu menjadi salah satu sebab akhirnya Jokowi tidak jadi
berkunjung ke keluarga Ahmad Dahlan,” ujar Widyastuti kepada Metrotvnews.com, Selasa (3/6/2014).
Menurut Widiastuti, keluarga Ahmad Dahlan terbuka kepada semua kandidat
capres untuk berkunjung ke bekas tempat tinggal Sang Kiai. “Jangankan
capres, turis asing pun banyak yang berkunjung kemari untuk melihat
sejarah berdirinya Muhammadiyah,” imbuhnya.
Namun dengan kejadian tersebut membuat kesan seolah olah ada penolakan
dari keluarga Kiai Dahlan. "Padahal di sini kami sudah siap menerima
Bapak Jokowi dengan makanan dan minuman khas kauman seperti setup
jambu,” imbuh Widiyastuti.
Adanya coret-coretan di tembok yang menjelekkan Jokowi, menurut Izzul
Muslimin, Kordinator Relawan Matahari Indonesia (RMI) Jokowi-JK, adalah
upaya sistematis dari kelompok tertentu yang ingin menggagalkan
kedatangan Jokowi mengunjungi rumah pendiri Muhammadiyah.
"Ada upaya pihak-pihak tertentu yang sengaja mengesankan Jokowi-JK ditolak oleh warga Muhammadiyah,” tuturnya.
Menurut Izzul langkah tersebut blunder karena justru akan meningkatkan
simpati warga Muhammadiyah ke Jokowi-JK. Izzul mengimbau agar dalam
berkampanye tidak menggunakan cara-cara yang bersifat anarkhis.
"Mari kita jaga kebersamaan meskipun beda pilihan,” kata Izzul. [metrotvnews]
Ya iyalah.... mending juga ga usah ke sono, pergi aja ke bali pasti diterima
BalasHapusApa hak orang lain melarang datangnya baik2 seseorang sbg tamu utk bersilaturahmi dg seorang tuan rumah? Apakah itu karakter Indonesia?
BalasHapusora ngefek , nek wawal puasa karo lebaran aku melu Muhammadiyah tapi nek presiden tetep jokowi
BalasHapusiki mau nyumbang rp 100.000 via bbca
Dari kejadian tersebut saya tambah bersimpati kepada Jokowi-JK, semoga Allah SWT melindungi dan menolong Bapak Jokowi-JK menjadi Presiden & Wakil Presiden RI, kalau Allah SWT berkehendak maka tidak ada satu dzat pun yang mampu melawan kehendak Allah SWT.
BalasHapusMaaf, walau tidak layak memanfaatkan analogi islami yang seharusnya hanya untuk mementingkan kebenaran ukhrowi dan tidak membenarkan kepentingan duniawi (dikarenakan kita seharusnya senantiasa hidup dengan nilai islami dan tidak cari hidup dengan slogan atau label islami) namun Tetaplah istiqomah dengan jiwa badar yang shabar walau ada upaya ghurur di medan Uhud, pak Jokowi. Yakinlah ada kekuatan yang Maha Agung melebihi apapun juga di keabadian ini. Kehidupan (apalagi "hanya" kepentingan sesaat pemenangan Pilpres) terlalu kecil untuk keberkahan akherat. Bertindak benar dan tidak salah (jangan karena ingin menang dan tidak mau kalah kemudian halalkan segala cara). Lebih baik kalah mulia daripada menang tercela di hadapanNya. Tabayun, tasamuh dan tawadhu tetap perlu bagi saudara warga muhamadiyah jika ingin tetap istiqomah di JalanNya walau kita semua berbeda pilihan. Semua peristiwa adalah media tarbiyah bagi Tuhan untuk memberikan hibrah pemberdayaan dan hikmah pembelajaran bagi kita semua.
Hapus