Calon Wakil Presiden (Cawapres) Jusuf Kalla (JK), mengakui banyak serangan "black campaign," terhadap dirinya dan Calon Presiden (Capres) yang ia dampingi, Joko Widodo (Jokowi). Salah satu serangan yang ia sebutkan adalah soal keIslaman Jokowi.
Kepada wartawan di kediaman salah satu pendiri Partai Golkar,
Suhardiman, di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2014), mantan
Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengatakan serangan-serangan kerap ia
klarifikasi.
"Di mana-mana terjadi, ya kita klarifikasi terus menerus," katanya.
Ia berharap semua pihak untuk menyudahi "black campaign," dengan
mengusung isu SARA, karena hal itu bisa menjatuhkan kredibilitas
seseorang.
Soal serangan terhadap keIslaman Jokowi yang dituding tidak paham
soal agama itu, JK meminta agar digelar kompetisi membaca al-Quran antar
capres.
"Kayak di Aceh saja lah, pertandingan baca al-Quran," ujarnya.
JK sebelumnya sudah berkali-kali melakukan klarifikasi atas isu yang
menyerang Jokowi. Ia pernah memberikan pernyataan soal kemampuan Jokowi
menjadi imam shalat, ia mengetahui hal itu setelah di imami Jokowi di
kantor DPP. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Menteng,
Jakarta Pusat pada Kamis lalu (21/5).
JK juga pernah menantang siapapun yang meragukan keIslaman Jokowi,
untuk bertanding membaca al-Quran dengan Gubernur DKI Jakarta itu. [tribun]
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNah loh kalau sdh ada tantangan dr Pak JK seperti ini lalu bagi anda sbg penyerang keIslaman Jokowi mau membalas apa? Apakah anda sendiri mau maju berkompetisi baca Al-Qur'an melawan Pak Jokowi? Atau mungkin anda punya jago andalan? Siapa ayo tunjukkan!
BalasHapusMenurut gue, jangan sekali2 merasa diri yakin paling jago di bidangnya lalu unjuk tantangan kpd orang lain terlebih lagi thdp orang berpenampilan kurang bahkan tdk meyakinkan. Di atas langit ada langit, di atas yg berkuasa ada Sang Maha Kuasa. Gue takut orang yg dianggap bodoh atau tdk seberapa justeru mengalahkan gue hanya dlm waktu sekejap.