Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pernyataan Jusuf Kalla (JK) mengenai dirinya sangat beralasan. Sebab pernyataan yang terekam dalam video tersebut disampaikan JK saat Jokowi baru menjabat selama empat bulan.
"Itu disampaikan JK empat bulan setelah saya menjabat. Kalau itu betul Pak JK. Kalo saat itu saya dicapreskan itu keliru," katanya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/5/2014).
Jokowi mengungkapkan, salah satu alasan lainnya adalah karena saat itu dirinya belum menunjukkan program dan hasil kerjanya. Bahkan, dia menantang untuk menanyakan hal serupa kepada JK pada saat ini.
"Karena saya belum deliver program dan hasil kerja. Kalau dikomentari itu bener. Saat itukan saya sampaikan gak mikir (jadi capres) karena masih posisi bekerja. Tapi setelah bekerja, ada hasil Tanah Abang, Pluit, Riario, MRT mulai. Nah sekarang tanya Pak JK. Jawabnya pasti akan beda," ujarnya.
Dia menegaskan, pemutaran video yang telah lama diambil ini merupakan kampanye hitam dan negatif. Karena seharusnya video ini berlaku untuk masa dahulu, bukan saat ini.
"Namanya kampanye hitam dan negatif. Tapi kan kapan statement itu keluar? Yang bawa saya ke Jakarta ya Pak JK," tutup Jokowi.
Sebelumnya, di awal video wawancara itu, JK mengungkapkan pentingnya faktor rekam jejak dan pengalaman, ketimbang umur seseorang untuk dijadikan sebagai calon presiden. Pernyataan mengejutkan ketika JK berkomentar soal Jokowi yang mulai digadang-gadang menjadi presiden karena popularitasnya yang tinggi.
"Siapa bilang Jokowi tidak punya pengalaman. Dia kan gubernur DKI, pengalamannya lewat wali kota Solo. Tapi jangan tiba-tiba karena dia terkenal di Jakarta, tiba-tiba dicalonkan presiden, bisa hancur negeri ini, bisa masalah negeri, tapi kalau sukses di DKI, ya silakan," kata JK dalam video yang tidak diketahui kapan diambil.
JK, yang mengenakan batik ungu dalam video, mengatakan dia juga yang meminta Jokowi untuk bertarung di Pilgub DKI 2012.
"Saya sendiri yang mengusulkan, supaya satu tingkat di atasnya. Karena saya anggap, baik di Solo, maka bisa naik di atasnya," kata JK.
Oleh karena itu, masih menurut JK dalam video itu, Jokowi lebih baik di DKI dulu. "Biarlah dia di DKI dulu. Itu kan masalah popularitas, belum membuktikan bahwa dia mampu mengurus Jakarta. Kalau dia mampu mengurus Jakarta dengan sangat baik, otomatis punya kemampuan mengurus negeri ini," ujar JK.
"Biarlah dulu dia fokus sebagai Gubernur DKI. Jangan tiba-tiba dicampur aduk, nanti negeri ini tidak punya nilai, nanti kacau negeri ini," kata JK.
Pantauan merdeka.com, video yang diposting Thoriq Rachmat itu di-posting Minggu (25/5) kemarin. Hingga siang ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 31 ribu kali. [war/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar