Capres Joko Widodo (Jokowi) sudah dipastikan bersanding dengan Jusuf
Kalla (JK) sebagai cawapres. Partai koalisi yang mendukungnya bisa
dikatakan ramping, yakni PDIP, Partai NasDem, PKB dan PKPI. Jokowi
menegaskan, dirinya dan Jusuf Kalla bukan ketua umum parpol.
"Di
kami Jokowi-JK, saya bukan ketua partai dan Pak JK bukan ketua partai
dan ini harus mendapatkan apresiasi karena bahwa PDIP tidak mencalonkan
Megawati dan Surya Paloh (Ketum Nasdem), Muhaimin (Ketum PKB), Wiranto
(Ketum Hanura), Sutiyoso (Ketum PKPI) tidak mencalonkan sebagai cawapres
dan justru mencalonkan Pak JK. Itu dalam rangka itu tadi, bahwa
mendahulukan kepentingan rakyat," ujarnya.
"Yang lain yang angkat ketuanya ya nggak masalah. Kita hargai."
Maka
dari itu, kata Jokowi, bila pihaknya melakukan bagi-bagi kursi menteri
maka di pemerintahannya nanti akan memiliki ratusan menteri.
"Kalau
misalnya mau bagi menteri, ini menteri 6, 8, 11,12 mungkin ke kita
semuanya. Tokoh-tokohnya menteri. Mungkin pendukung makin banyak. Tapi
sekali lagi itu bisa menjadi kabinet 100 menteri seperti lalu,"
terangnya.
Jokowi pun mengutip kata-kata Anies Baswedan, juru
bicara tim pemenangannya, yang menyebutkan harus menawarkan sesuatu yang
baru ke depannya. "Ke depan pun kalau ulangi seperti ini akan seperti
ini terus, Anies Baswedan menyampaikan tidak ada kebaruan. Harus ada
keberanian keluar dari kotak yang ada untuk menawarkan yang baru,"
pungkasnya. [bal/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar