Calon Wakil Presiden (Cawapres) Jusuf Kalla (JK), mengaku sempat tidak percaya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
(Jokowi), bisa memimpin Indonesia sebagai calon presiden (capres). Hal
itu kata dia sama seperti yang ia sampaikan ke salah satu stasiun
televisi swasta, yang rekamannya banyak beredar di Youtube.
Kepada wartawan di kediaman pendiri Partai Golkar, Suhardiman, di
Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2014), mantan Ketua Umum DPP
Partai Golkar itu mengatakan bahwa wawancara tersebut disampaikan hanya
beberapa bulan setelah Jokowi dilantik jadi Gubernur DKI, Jakarta.
"Itu waktu tahun 2012, saat itu Jokowi baru beberapa bulan
(dilantik), baru (sekitar) dua-tiga bulan, saat itu saya bilang untuk
jadi presiden harus punya pengalaman," katanya.
Dalam rekaman video tersebut JK sempat menyebutkan bahwa Jokowi tidak
punya pengalaman, dan jika Jokowi terpilih menjadi presiden maka
Indonesia akan hancur.
Namun setelah hampir dua tahun berlalu Jokowi kata dia mulai
membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi pemimpin, JK pun berubah pikiran
soal Jokowi dan memutuskan untuk bersedia mendampingi Jokowi sebagai
cawapres, dengan didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),
Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura dan Partai
Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
"Sekarang itu hampir dua tahun, Jokowi sudah punya pengalaman, langkah-langkah dia cukup baik," ujarnya.
JK mengaku yakin bila pengalamannya sebagai Menteri Perdagangan dan
Wakil Presiden, digabungkan dengan pengalaman kepemimpinan Jokowi
sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, maka akan bisa membawa
Indonesia ke arah yang lebih baik.
JK juga menghimbau semua pihak untuk tidak menggunakan isu SARA dana
"black campaign," seperti yang telah terjadi terhadap Jokowi yang
mendiskreditkan keIslamannya. Kata JK hal itu sangat merendahkan
kredibilitas Jokowi. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar