Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Natsir
Mansyur, mengatakan, konsep ekonomi yang diusung oleh pasangan calon
presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla lebih sesuai
diterapkan di Indonesia. Konsep ekonomi yang diusung pasangan tersebut
lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi domestik.
"Kalau saya
lihat pak JK, konsepnya dibuat pertumbuhan ekonomi dulu sebelum
pemerataan," kata Natsir, ditemui di kantor Kadin, Senin, 26 Mei 2014.
Konsep tersebut sudah diterapkan dan teruji sejak pemerintahan presiden
pertama RI, Soekarno.
Natsir
menjelaskan, salah satu konsep pembangunan ekonomi berlandaskan
pertumbuhan domestik terlihat dari adanya pabrik semen, pabrik pupuk,
serta pabrik gula di beberapa daerah. Untuk itu pemerintah yang baru,
menurut dia, tinggal melanjutkan program-program pembangunan tersebut.
Mengenai
adanya konsep tol laut yang disampaikan calon presiden Joko Widodo,
Natsir mengatakan, hal tersebut belum terlalu perlu dilakukan. Ia
menilai hal yang lebih penting dilakukan saat ini adalah menyediakan
kapal dengan kapasitas 3500 deadweight tonnage (dwt) untuk melayani
pengangkutan di berbagai daerah.
"Saat ini yang penting, menurut
saya adalah penyediaan kapal dengan kapasitas 3.500-5.000 dwt dalam
sistem logistik nasional," kata Natsir. Dia menilai pengadaan kapal oleh
pemerintah sangat terbatas untuk mendukung program sea short shipping
yang sudah ada.
Adapun
konsep ekonomi yang diusung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa yang
mengusung konsep Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI), menurut Natsir, masih belum teruji. “Itu (MP3EI)
umurnya kan masih tiga tahun, jadi saya kira belum teruji," tuturnya.
Walaupun
menyatakan konsep Jokowi-JK lebih pas diterapkan untuk Indonesia, namun
Natsir mengatakan, pendapatnya tersebut tak bisa mewaklili anggota
Kadin secara keseluruhan. "Semua kan punya pendapat yang berbeda-beda." [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar