Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin dipaksa dalam
menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) pembangunan monorel oleh PT
Jakarta Monorail (JM). Meskipun pada dasarnya, Jokowi menginginkan agar
persoalan yang menjadi penghambat proyek senilai Rp15 triliun tersebut
bisa segera diselesaikan.
"Tapi inginnya juga cepat rampung biar lebih baik. Tapi jangan
paksa-paksa saya untuk cepat rampungkan," kata Jokowi di kawasan Lebak
Bulus, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2014).
Hal itu juga terkait dengan cuti yang akan segera Jokowi lakukan
untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Sebab,
terhitung per 1 Juni nanti masa cuti Jokowi akan mulai berlaku.
"Kalau memang belum rampung bagaimana?" ujarnya.
Jokowi mengakui jika syarat-syarat yang diminta DKI kepada PT JM
sudah lengkap. Namun DKI sendiri tetap perlu menghitung dan mengkaji
syarat-syarat tersebut. Hal itu menjadi bentuk kehati-hatian yang
dilakukan oleh DKI sebelum benar-benar mengizinkan pembangunan proyek
yang mangkrak sejak 2007 lalu itu. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar