Kamis, 20 Maret 2014

Meski Populer, Jokowi Dinilai Belum Punya Cukup Bekal

Dengan popularitas yang melekat, Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan sulit ditandingi calon lain. Mantan wali kota Solo itu diprediksi bakal dengan mudah melenggang menjadi presiden pada pilpres bulan juli mendatang, semudah menjadi gubernur DKI tahun lalu.
"Siapa yang akan membendung Jokowi? Sulitlah," kata budayawan Mohammad Sobary, yang mengaku mendukung jokowi dalam pilgub DKI.
Kendati simpati pada Jokowi, namun Sobary mengaku terkejut dengan karir politik laki-laki kerempeng yang melesat begitu cepat seperti meteor itu.
Padahal untuk mendapatkan popularitas yang begitu tinggi hingga menjadi capres, biasanya seseorang butuh waktu dan proses yang begitu panjang dan lama. Kalau pencitraan itu cepat dan instan tentu butuh biaya besar.
Menurut mantan kepala kantor berita Antara itu, tidak banyak yang tahu sosok Jokowi sebelum menjadi wali kota Solo tujuh tahun lalu.
Bahkan Sobary mendengar bahwa Jokowi pernah ditolak pks ketika mencari kendaraan politik mencalonkan diri sebagai wali kota Solo, sebelum akhirnya ditankap PDIP dan kemudian memenangkan pemilihan wali kota.
Dengan rekam jejak seperti itu, keliru jika dikatakan kalau Jokowi itu anak ideologis partai dan kader tulen, sebab dia masuk PDIP juga belum lama.
Pencitraan Jokowi sebagai anak tukang kayu miskin yang hidup di bantaran sungai seperti di film atau buku buku juga kurang pas dan menyesatkan.
Kenyataanya sewaktu mahasiswa dia senang nonton musik rock di Jakarta. Padahal nonton konser seperti itu biasa dilakukan orang kaya atau berduit.
"Pengalaman menjadi wali kota selama tujuh tahun dan gubernur DKI yang sebentar tidak cukup sebagai bekal bagi Jokowi untuk memimpin negeri ini sebagai presiden," katanya.

Sumber :
suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar