Kamis, 20 Maret 2014

Isi Rapat Bersama Wamenhub

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono di Balai Kota, Kamis (19/3/2014) untuk membahas berbagai permasalahan kemacetan di Ibu Kota. "Mensinergikan program pusat dan DKI semuanya. Ini yang berkaitan dengan kemacetan. Setiap tiga bulan dicek, mana yang berhenti dan mana yang jalan," kata Jokowi.
Sinergitas itu akan dimulai tahun ini dengan pembangunan jalur rel kereta api lingkar layang (loopline) yang ditargetkan selesai tahun 2017. Pembangunan dilakukan meliputi sisi barat dan timur, sehingga seluruhnya akan elevated train.
"Loopline, 2017 target selesai. Tahun ini sudah dimulai," ujar Jokowi.
Loopline atau jalur KRL melingkar ini nantinya akan dibangun layang. Sehingga mengurangi perlintasan kereta dan mengurangi kemacetan.
"Elevated semua. Kemacetan hilang, karena (jalur KRL) sudah di atas semua," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, selain loop line ada beberapa langkah mengatasi kemacetan yang dibahasnya. Antara lain tentang sterilisasi busway, dan restrukturisasi trayek angkutan umum.
Jokowi mengatakan bahwa rapat ini adalah rapat rutin untuk melihat progres dari masing-masing program tersebut. Hal yang sama disampaikan Bambang.
"Ini sama rapat keliling. Dibahas di masing-masing instansi," kata Bambang.
Bambang menjelaskan beberapa stasiun utama di Jakarta akan berintegrasi dengan sejumlah moda transportasi. Salah satunya Stasiun Dukuh Atas.
"Nanti semua moda ada di situ (stasiun Dukuh Atas), kereta bandara, monorel, ada di situ. Desainnya harus bagus," ulasnya.
Jokowi menyebutkan, Pemprov DKI berkeinginan membiayai pembangunan sarana transportasi tersebut. Sayangnya dia mengakui, saat ini masih terkendala aturan di dewan.
"Yang tadi dibahas, apakah bisa DKI ikut share dalam budgetnya? Kita mau, tapi aturan di dewannya. Kalau itu bisa kita ikut, mungkin bisa diperpendek lagi (waktu bangun)," katanya.
Anggaran pembangunan loopline akan diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 700 miliar.
DKI berkinginan loopline dibangun sebanyak-banyaknya karenaakan mengurangi kemacetan Ibu Kota.
Diketahui, salah satu tujuan pembangunan jalur lingkar layang adalah untuk menghilangkan perlintasan sebidang, menambah frekuensi KRL, dan menghilangkan kemacetan di perlintasan sebidang.

Selain membicarakan soal pembangunan elevated train dan loopline, pertemuan Jokowi dengan Wakil Wamenhub, Bambang Susantono hari ini, juga membahas mengenai sterilisasi jalur bus TransJakarta.
"Sterilisasi busway akan diberi tekanan lagi, terutama denda maksimal yang harus diputuskan di lapangan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (19/3/2014).
Saat ini sterilisasi busway menjadi longgar lagi. Menurut Jokowi, hal itu dikarenakan ada dua jalur yang bisa diputuskan untuk menindak para pelanggar.
"Karena ini ada dua jalur bisa diputuskan dan didenda di tempat, atau bisa dibawa ke pengadilan," pungkasnya.

Sumber :
- detik.com
- beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar