Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Wakil
Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono di Balai Kota, Kamis
(19/3/2014) untuk membahas berbagai permasalahan kemacetan di Ibu Kota.
"Mensinergikan program pusat dan DKI semuanya. Ini yang berkaitan
dengan kemacetan. Setiap tiga bulan dicek, mana yang berhenti dan mana
yang jalan," kata Jokowi.
Sinergitas itu akan dimulai tahun ini dengan pembangunan jalur rel kereta api lingkar layang (loopline) yang ditargetkan selesai tahun 2017. Pembangunan dilakukan meliputi sisi barat dan timur, sehingga seluruhnya akan elevated train.
"Loopline, 2017 target selesai. Tahun
ini sudah dimulai," ujar Jokowi.
Loopline atau jalur
KRL melingkar ini nantinya akan dibangun layang. Sehingga mengurangi
perlintasan kereta dan mengurangi kemacetan.
"Elevated semua. Kemacetan hilang, karena (jalur KRL) sudah di atas semua," kata Jokowi.
Jokowi
menjelaskan, selain loop line ada beberapa langkah mengatasi kemacetan
yang dibahasnya. Antara lain tentang sterilisasi busway, dan
restrukturisasi trayek angkutan umum.
Jokowi mengatakan bahwa
rapat ini adalah rapat rutin untuk melihat progres dari masing-masing
program tersebut. Hal yang sama disampaikan Bambang.
"Ini sama rapat keliling. Dibahas di masing-masing instansi," kata Bambang.
Bambang
menjelaskan beberapa stasiun utama di Jakarta akan berintegrasi dengan
sejumlah moda transportasi. Salah satunya Stasiun Dukuh Atas.
"Nanti semua moda ada di situ (stasiun Dukuh Atas), kereta bandara, monorel, ada di situ. Desainnya harus bagus," ulasnya.
Jokowi menyebutkan, Pemprov DKI berkeinginan membiayai pembangunan
sarana transportasi tersebut. Sayangnya dia mengakui, saat ini masih
terkendala aturan di dewan.
"Yang tadi dibahas, apakah bisa DKI ikut share dalam
budgetnya? Kita mau, tapi aturan di dewannya. Kalau itu bisa kita ikut,
mungkin bisa diperpendek lagi (waktu bangun)," katanya.
Anggaran pembangunan loopline akan diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 700 miliar.
DKI berkinginan loopline dibangun sebanyak-banyaknya karenaakan mengurangi kemacetan Ibu Kota.
Diketahui, salah satu tujuan pembangunan jalur lingkar layang adalah
untuk menghilangkan perlintasan sebidang, menambah frekuensi KRL, dan
menghilangkan kemacetan di perlintasan sebidang.
Selain membicarakan soal pembangunan elevated train dan loopline, pertemuan Jokowi dengan Wakil Wamenhub, Bambang Susantono hari ini, juga
membahas mengenai sterilisasi jalur bus TransJakarta.
"Sterilisasi busway akan diberi tekanan lagi, terutama denda maksimal
yang harus diputuskan di lapangan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta,
Kamis (19/3/2014).
Saat ini sterilisasi busway menjadi longgar lagi. Menurut Jokowi, hal
itu dikarenakan ada dua jalur yang bisa diputuskan untuk menindak para
pelanggar.
"Karena ini ada dua jalur bisa diputuskan dan didenda di tempat, atau bisa dibawa ke pengadilan," pungkasnya.
Sumber :
- detik.com
- beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar