Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diminta memainkan
strategi yang lebih cerdas dalam memanfaatkan tingginya elektabilitas
Gubernur DKI Joko Widodo selama beberapa minggu ke depan demi terjaganya
perolehan suara di pemilu nanti.
Survei terbaru Roy Morgan Research menunjukkan posisi elektabilitas
Jokowi yang masih tinggi dan bahkan tembus mencapai 40 persen.
Diperkirakan, bila PDI-P menggunakan Jokowi dengan benar, di daerah
yang tepat dengan pesan yang tepat, maka PDI-P diperkirakan bisa merebut
posisi kuat sebagai pemimpin koalisi yang berisi sekutu yang jauh lebih
junior.
"Bila hasil dari pemilu parlemen di bulan April seperti itu maka
pemilu presiden di bulan Juli bisa-bisa hanya menjadi formalitas saja,"
kata Direktur Roy Morgan Research, Ira Soekirman, di Kantor Roy Morgan
Internasional, Kamis (20/3/2014).
Hal itu dikarenakan posisi Jokowi yang naik 1 persen dari bulan
Januari sehingga mencapai perolehan suara nasional 40 persen di bulan
Februari.
Sementara Prabowo Subianto masih di kisaran 17 persen, naik 1 persen
dari bulan Januari, dan Aburizal Bakrie hanya mendapat 11 persen atau
turun 1 persen dibandingkan survei sebelumnya.
Ketiga kandidat tersebut jauh di atas Wiranto yang memperoleh 7
persen suara dan tak berubah dari bulan sebelumnya. Begitu pula Jusuf
Kalla stabil di 5 persen, sementara Megawati Soekarnoputri hanya capai 4
persen atau turun 1 persen.
Kemudian Dahlan Iskan masih stagnan di angka 4 persen begitu pula
Mahfud MD yang tak bergerak di angka 3 persen dan Hatta Rajasa di 2
persen.
"Kandidat lain tidak ada yang mendapatkan lebih dari 1 persen
dukungan. Selanjutnya 7 persen dari masyarakat Indonesia mendukung calon
lainnya dan 9 persen masih belum menentukan pilihan," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar