Jika salah memilih pendamping sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres), maka ambisi Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia akan terkubur oleh Capres lain. Sebab, paket Capres-Cawapres akan menjadi penentu pemenang.
"Kalau Jokowi salah pilih wakilnya maka bisa tumbang, bisa terkubur dengan capres lain," kata Dosen politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, Senin (14/4/2014).
Apalagi, efek Jokowi di Pileg 9 April kemarin tidak mampu mendongkrak suara partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Perolehan suara PDIP tidak mampu meraih hingga di atas 20 persen sebagaimana pendapat beberapa lembaga survei.
Bahkan, masyarakat dinilai sudah pada titik jenuh terhadap mantan Walikota Solo itu. Untuk itu, PDIP disarankan mencari figur Cawapres yang dapat mendongkrak suara paket Jokowi di Pilpres nanti.
"Karena Jokowi sudah menjadi titik jenuh, maka harus ada figur yang menutupi kelemahannya. Sehingga dapat meningkatkan suara di Pilpres," kata Pangi.
Kemenangan PDIP di Pileg, kata Pangi, bukan menjadi penentu di Pilpres nanti. Partai berlambang banteng moncong putih itu harus tetap waspada terhadap lawan politik yang memiliki paket figur Capres-Cawapres yang lebih menjual.
"Pemenang Pileg ini jangan bangga dulu, karena belum tentu juga jadi pemenang Pilpres. Karena bisa saja ada kejutan-kejutan dari figur koalisi partai lain," katanya.
Berikut kategorisasi partai koalisi berdasarkan pengamatan Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC):
Poros partai koalisi berada pada tiga partai teratas hasil Pileg, PDIP, Golkar, Gerindra. Sementara Demokrat jika ada poros ke empat (poros papan tengah).
- Gotong Royong Perjuangan Bangsa, terdiri dari: PDIP, PKB, dan Nasdem.
- Koalisi Gerakan Amanat Indonesia, terdiri dari: Partai Gerindra dan PAN.
- Koalisi Karya Demokrat, terdiri dari: Golkar dan Demokrat.
- PDIP 18,89%
- Golkar 14,97%
- Gerindra 11,96%
- Demokrat 10,01%
- PKB 9,07%
- PAN 7,65%
- PKS 6,9%
- NasDem 6,68%
- PPP 6,32%
- Hanura 5,13%
- PBB 1,43%
- PKPI 0,99%.
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar