Pengurus Besar Nahdatul Ulama secara tegas mendukung upaya pencapresan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dideklarasikan melalui PDI
Perjuangan. Namun, PBNU menyerahkan sepenuhnya keputusan pencapresan ke
Jokowi.
"Insya Allah (dukung)," ujar Ketua PBNU Mukhyidin Arubusman di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014).
Mukhyidin
menegaskan PBNU menyerahkan sepenuhnya keputusan pencapresan dan
memilih cawapres kepada Jokowi. Pasalnya, ada nama-nama kader NU yang
digadang-gadang menjadi cawapres Jokowi yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin
Iskandar, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Ketua Umum PBNU
Said Aqil Siradj.
"Belum ada pembicaraan. Tapi itu biar Pak Jokowi. Urusan Pak Jokowi bukan PBNU," kata dia.
Selain
Mukhiydin, dalam pertemuan itu hadir Ketua Umum PBNU KH Said Aqil
Siroj, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Ketua Lembaga Ta'mir Masjid
PBNU KH Abdul Manan Ghani, Sekretaris Lembaga Kesehatan PBNU Anggia
Ermarini, dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa,
Muhammad Nabil Haroen.
Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta
pendapat dari PBNU terkait kriteria pemimpin. "Terakhir Pak Kiai, saya
ingin meminta pandangan PBNU tentang kriteria pemimpin?" tanya Jokowi ke
Kiai Said.
"Kita butuh pemimpin yang tegas," jawab Kiai Said
yang disambung dengan penjelasan kawasan Indonesia sekarang sudah
dikepung oleh kekuatan militer asing.
Selain membicarakan
permasalahan kepemimpinan Indonesia mendatang, kedatangan Jokowi juga
terkait penyelesaian sengketa lahan antara Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan PBNU. Seperti diketahui, tanah seluas 2,5 Ha di Taman
Anggrek, Tomang, Jakarta Barat, saat ini masih menjadi sengketa di
antara kedua belah pihak.
"Kita selesaikan dulu di sini
(permasalahan awal sengketa), nanti ke depan penyelesaiannya bisa lebih
mudah," jawab Jokowi saat ditanya mengenai komitmennya dalam
penyelesaian sengketa lahan dengan PBNU.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar