Senin, 14 April 2014

Sindir Jokowi, Hidayat Nur Wahid: PKS Tidak Grasak Grusuk

Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, partainya emoh terburu-buru berkoalisi dengan partai lain dalam menghadapi pemilu presiden mendatang. Dia menyadari, elite parpol lain tengah berlomba untuk mendapatkan rekan koalisi.
Seperti yang dilakukan bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi yang langsung mendatangi pimpinan tiga partai sekaligus, yakni Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Namun, menurut Hidayat, PKS mempunyai cara sendiri dalam melakukan koalisi dan tak akan mengikuti cara itu. "Karena memang prioritas kami saat ini bukan di koalisi. Kami tidak mau ikutan koalisi grasak grusuk seperti itu," kata Hidayat saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/4/2013).
Menurut Hidayat, PKS saat ini masih fokus dalam mengawal penghitungan suara di lapangan. Ia menilai, penghitungan suara harus terus dikawal dengan baik sehingga tidak menimbulkan kecurangan. "Di lapangan semuanya masih belum selesai. Masih ada yang poncoblosan ulang karena bermasalah. Masih ada suara di luar negeri," kata Hidayat.
Bakal Capres Pemilihan Rakyat PKS itu meyakini, jika proses penghitungan suara manual dilakukan dengan benar, maka suara partainya bisa melampaui hasil hitung cepat sekitar 7 persen. Dia mengatakan, partainya tidak terlalu percaya dengan proses hitung cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga.
"Karena dalam hitungan laporan TPS di Jakarta saja kita sudah masuk minimal tiga besar. Kami meyakini perhitungan suara harus dikritisi diawasi. Hitungan real count yang jadi acuan," ujarnya.
Mantan Presiden PKS itu juga mengaku tidak khawatir jika PKS tidak mendapatkan rekan koalisi. Menurutnya, PKS punya sejarah dan pengalaman yang panjang dalam melakukan koalisi dalam berbagai pemerintahan.
"Kita pernah bergabung di poros tengah, kita juga pernah mendukung partai Islam dengan mengusung Pak Amien Rais dari PAN. Kita juga bahkan pernah sendirian di pemerintahan," pungkasnya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar