Senin, 14 April 2014

Berpotensi Lebih Dominan, JK Bakal Ditolak PDIP untuk Dampingi Jokowi

Pernyataan Ketua DPP PDIP Arya Bima yang menyebut bakal cawapres pendampingi Joko Widodo di Pilpres 2014 nanti jangan sampai terlihat seperti presiden dianggap sebagai sinyal penolakan terhadap nama Jusuf Kalla (JK). Menurut Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, dominasi wakil presiden dan seolah menjadi presiden bisa saja terjadi bila JK mendampingi Jokowi seperti saat menjadi wakil presiden bagi Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009.
"Jangan sampai koalisi SBY-JK bakal terulang lagi saat nanti Jokowi didampingi JK. Wakil presiden pasti mendominasi seakan presiden. JK akan didrop oleh PDIP," kata Djayadi.
Menurutnya, hal paling logis jika menggunakan analisa peta koalisi PDIP adalah menduetkan Jokowi dengan cawapres dari PKB. Pasalnya, kata Djayadi, NasDem yang sudah terlebih dulu berkoalisi dengan PDIP tidak punya figur yang bisa dijual ke publik.
Sementara dengan PKB, kata Djayadi, PDIP bisa merangkul massa Islam mengingat 30 persen caleg PDIP didominasi oleh non-muslim. Sedangkan jika melihat calon wapres dari PKB, dipastikan akan mengerucut kepada dua nama, yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
Tapi, kata Djayadi, Muhaimin tidak bisa menutupi kekuarangan Jokowi. Sedangkan Mahfud MD dinilai hanya punya kelebihan di bidang hukum saja.
"Yang dicari PDIP itu lebih kepada sosok yang selain apik dalam administrasi pemerintahan seperti Ahok, juga yang mahir dalam ekonomi-politik serta hubungan internasional. Jadi nanti PDIP masih mencari figur yang seperti Ahok," pungkas Djayadi.

Sumber :
jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar