Raja dangdut Rhoma Irama mempersilahkan kepada para pendukungnya di level bawah untuk mencabut dukungannya terhadap sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Padahal, PKB tetap menyodorkan nama Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Jokowi.
“Kami tetap menyodorkan nama Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar untuk mendampingi Jokowi di Pilpres nanti. Tapi itu semua kan tergantung dari keputusan Bu Mega dan Jokowi," tegas Politisi senior PKB Ali Maschan Moesa kepada Harian Terbit, kemarin.
Ali pun mengaku tak masalah jika dari beberapa nama yang disodorkan PKB kepada PDIP dan Jokowi, tidak ada sama sekali nama yang masuk, karena menurutnya partainya hanya sebagai partai pendukung koalisi. "Tak masalah siapa pun namanya yang akan diusung oleh Mega dan Jokowi karena kita sifatnya mendukung pencapresan Jokowi dalam sebuah koalisi," ujar anggota komisi VIII DPR RI ini.
Seperti diketahui, PKB secara resmi mengumumkan berkoalisi dengan PDIP dan mengusung calon presiden Joko Widodo. Keputusan tersebut diambil setelah melakukan rapat pleno bersama antara jajaran Dewan Tanfidz dan Dewan Syuro DPP PKB di Jombang, yang dihadiri semua pimpinan PKB.
Menanggapi merapatnya PKB ke PDIP, pengamat politik Universitas Syarif Hidayatulloh Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, bergabungnya PKB ke kubu PDIP diyakini akan semakin menambah trust (kepercayaan) building capres Jokowi.
"Koalisi tiga parpol ini dari segi mesin partai sudah mampu mendorong Jokowi menang jadi capres," kata Pangi kepada HarianTerbit.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menyatakan, pihaknya tidak merasa terganggu dengan koalisi yang dibangun PKB yang merapat ke PDIP. Pasalnya menjelang pemilihan presiden (pilpres) wajar jika partai koalisi saling berlomba untuk mencari koalisi.
"Kita memahami setiap partai berlomba koalisi, Geridra saat ini juga sedang memantapkan koalisi dengan beberapa partai," ucap Suhardi.
Lebih lanjut saat ditanya apakah akan berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Suhardi enggan berkomentar.
Diketahui, saat ini PAN satu-satunya partai yang belum dipinang partai mana pun dan tidak sedang menggelar perhelatan. "Nanti kalau sudah waktunya kita akan infokan tunggu saja," tutupnya.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah (PKB Jateng) mengaku tidak khawatir dengan ancaman para pendukung Rhoma Irama yang tidak akan mencoblos Joko Widodo yang berkoalisi dengan PKB di Pilpres 2014.
"Kami mendengar perihal pencabutan dukungan tersebut. Dan kami yakin bahwa akibat pencabutan dukungan dari kubu Rhoma Irama tersebut tidak akan mempunyai pengaruh banyak bagi suara di Jateng,” ujarnya. [Luki/Angga/Harian Terbit]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar