Senin, 12 Mei 2014

Arbi Sanit: Jokowi Pilih JK, Prabowo-Hatta Pasti Kalah

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan bahwa popularitas calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi, masih jauh lebih unggul dibandingkan dengan capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia menilai Jokowi akan sulit dilawan jika ia berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden.
"Jika Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), maka Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa dipastikan akan kalah," kata Arbi sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Senin (12/5/2014).
Menurut Arbi, duet Jokowi-JK jauh lebih unggul dibandingkan bila Jokowi berpasangan dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad atau mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. Ia menilai JK memiliki pengetahuan yang luas di bidang ekonomi, pemerintahan, kepemimpinan, dan hubungan luar negeri. "JK itu mengerti persoalan Timur Tengah," ujarnya.
Sementara Abraham dan Mahfud, kata Arbi, lebih banyak menguasai bidang hukum. Padahal, posisi wapres mencakup seluruh masalah pemerintahan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, Arbi berpendapat pasangan Jokowi-JK merupakan pasangan ideal dan berkualitas.
Arbi berpendapat bahwa daya tarik pasangan Prabowo-Hatta masih kurang kuat bila langsung berhadapan dengan Jokowi di Pemilu Presiden 2014. Ia menilai Prabowo-Hatta hanya menguasai bidang ekonomi, sementara diragukan menguasai bidang yang lain. Secara popularitas, keduanya juga kalah dibandingkan dengan Jokowi-JK.
Arbi mengingatkan, Jokowi bisa saja kalah jika berpasangan dengan Abraham atau Mahfud. Kedua tokoh itu tidak memiliki popularitas yang tinggi bila dibandingkan dengan JK. Apalagi, bila Prabowo tiba-tiba berpasangan dengan tokoh populer lain, misalnya Dahlan Iskan.
Peta politik akan semakin menggeliat jika Partai Demokrat membentuk poros baru dan mencalonkan salah seorang dari peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Jika demikian, kata Arbi, maka perolehan suara akan terbagi dan jalan menuju kursi RI-1 akan semakin sulit.  [kompas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar