Senin, 12 Mei 2014

Kunjungi Walhi, Jokowi Diminta Perkuat Fungsi Kementerian Lingkungan Hidup

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mendatangi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Kedatangan Jokowi ke kantor organisasi non-pemerintah Senin (12/5/2014) ini, untuk mendiskusikan beberapa masalah lingkungan di Ibu Kota.
Joko Widodo berangkat dari kantornya di Balai Kota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat sekitar pukul 10.30 WIB. Pria yang menggunakan baju kemeja putih panjang ini tiba di Kantor Walhi, Jalan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 25 menit kemudian.
Pria yang akrab dipanggil Jokowi ini, datang menggunakan mobil minibus merk Toyota Innova Hitam. Dia juga ditemani oleh dua orang pegawai Pemprov DKI yang menggunakan seragam Linmas.
Dia langsung disambut oleh beberapa anggota Walhi. Pria asal Solo ini pun tersenyum ketika disalami. Jokowi yang biasanya banyak berbicara, kini tidak berkomentar.
Jokowi bersama rombongannya, kemudian langsung menuju dalam kantor. Ia pun diarahkan ke ruang pertemuan yang terletak di lantai dua kantor. Media yang mengikuti Jokowi, ditahan oleh oleh salah satu anggota Walhi.
"Maaf ya mas. Berhubung ruangannya sangat kecil, takutnya nanti membuat tidak nyaman teman-teman. Nanti kita bikin wawancara setelah diskusi," ucap anggota Walhi yang tidak menyebutkan namanya itu.

Walhi Minta Jokowi Perkuat Fungsi Kementerian Lingkungan Hidup
Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Abetnego Tarigan meminta kepada bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jokowi untuk memperkuat fungsi Kementerian Lingkungan Hidup apabila nantinya menjadi presiden.
"Kementerian (Lingkungan Hidup) dan institusi terkait yang bergerak dalam lingkungan hidup agar diperkuat fungsi dan kewenangannya," ujar Abetnego, Senin (12/5/2014).
Abetnego menilai selama ini Kementerian Lingkungan Hidup tidak memiliki peran kuat untuk mencegah dan menegakkan hukum. "Harapannya Kementerian Lingkungan Hidup itu betul-betul miliki kapasitas sumber daya yang cukup dalam lakukan pencegahan dan penegakan hukum," kata Abetnego.
Selain itu, Abetnego juga meminta Jokowi ketika terpilih sebagai presiden nanti untuk mengaktifkan sistem peradilan yang khusus menangani kasus-kasus di bidang lingkungan agar tidak terjadi tumpang tindih. "Terakhir isu pembangunan peradilan lingkungan. Lingkungan merupakan kasus ekstraordinary, lintas wilayah, lintas sektor dan dampak luar biasa," kata Abetnego.  [metrotvnews,tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar