Rabu, 26 Maret 2014

Safari Politik, Jokowi Ingin Antisipasi Sentimen Poros Tengah

Sejak ditetapkan sebagai capres PDI Perjuangan, Joko Widodo mulai gencar melakukan safari politik. Sejumlah tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah didekati.
Pendekatan politik ini dimaknai sebagai antisipasi Jokowi dari 'serangan' lawan politik. Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana menyebut sentimen poros tengah mungkin akan terulang kembali.
"Membangun komunikasi politik terutama dari basis NU dan Muhammadiyah sangat penting untuk mencegah manuver poros tengah," kata Ari saat dihubungi Rabu (26/3/2014).
Dengan pendekatan ini, Jokowi ingin menunjukkan pencapresannya akan mengakomodir semua golongan. "Jokowi ingin mempertegas komitmen untuk membangun satu kepemimpinan yang kira-kira tidak meninggalkan kekuatan Islam," tutur dia.
Sedangkan kunjungan ke kediaman keluarga Gus Dur dilakukan karena Jokowi menginginkan melanjutkan pemikiran presiden RI ke-4 mengenai pluralisme.
"Jokowi ingin mengatakan gagasan Gus Dur akan diperjuangan dengan kepemimpinannya," katanya.
Gerakan poros tengah ini menurut Ari pernah muncul pada tahun 1999 dimana dua partai nasionalis yakni Golkar dan PDIP memiliki pengaruh besar dalam perpolitikan nasional. "Sentimen poros tengah ini dibangun dengan mengeksploitasi agama, padahal agama dan nasionalis itu kekuatan solid yang bisa dipersatukan," sebutnya.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar