Politisi PDIP Rieke Dyah Pitaloka menyambangi Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI. Rieke mengadukan tentang nasib TKI
Satinah yang saat ini sedang berupaya untuk bebas dari ancaman hukuman
mati di Arab Saudi dengan membayar uang tebusan, atau disebut diyat.
Rieke
yang mengenakan kemeja warna merah datang bersama dengan Ketua Migrant
Care Anis Hidayah sambil membawa kotak sumbangan yang terbuat dari
kardus sekitar pukul 10.15. WIB, Rabu (26/3/2014). Pertemuan berlangsung
sekitar 30 menit di ruang kerja Jokowi.
Jokowi berharap, agar
eksekusi terhadap Satinah bisa dibatalkan. Karena itu, dia mengimbau
agar masyarakat ikut bergotong royong menyumbang untuk Satinah.
"Saya
kira, kita sebagai warga negara Indonesia tentu agar eksekusi itu bisa
dibatalkan, asalkan kita kan harus mengganti Rp 21 miliar. Dan saat ini
kan masih kurang Rp 9 miliar. Karena itu saya mengajak agar kekurangan
itu sehari dua hari ini bisa dilewatkan kalau gotong royong," kata
Rieke.
"Yang punya Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, nyumbang. Nggak
banyak-banyak, tapi punya kepedulian yang sama karena Satinah itu
saudara kita," tambah Jokowi.
Sementara itu, sambil bercanda, Jokowi mengaku ia hanya bisa menyumbang
Rp 10 ribu. Calon presiden dari PDI Perjuangan tersebut bahkan
memasukkan sendiri lima lembar uang pecahan Rp 2.000 ke dalam kardus
yang berisi uang sumbangan.
"Jangan lihat jumlahnya. Kita harus
gerakkan masyarakat untuk peduli pada TKI. Karena biar bagaimanapun
Satinah adalah saudara kita," kata Jokowi.
Padahal, sebelumnya
dia sudah memberikan sebuah amplop tebal berisi pecahan uang Rp 100
ribu. Namun, tidak diketahui berapa jumlah nominalnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar