Direktur Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG), Fadjroel Rahman mengatakan mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Presiden pada pemilu 2014. Namun Fadjroel menggarisbawahi, hal tersebut tak berlaku untuk PDIP partainya. Kemungkinan Fadjroel berharap agar Jokowi menang tetapi tidak bisa mengimplementasikan kebijakan yang akan Jokowi buat karena minimnya dukungan DPR, jika ini terjadi ada celah bagi Fadjroel untuk berlaku bak oposisi di kemudian hari.
Fadjroel menuturkan seandainya Jokowi masuk istana, maka harus diperhatikan kabinet yang disusun Jokowi apakah kabinetnya untuk menyelesaikan utang-utang reformasi atau tidak.
"Saya golput di masa Orde Baru dan reformasi. Apa saya mendukung Jokowi? Iya, karena saya ingin kembali pada cita-cita reformasi," ujar Fadjroel di Galeri Cafe TIM, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
"Kalau soal partai, jangan tanya. Tidak usah dibahas. Saya disini soal kepemimpinan nasional, saya akan memilih Jokowi," ujarnya.
Lebih lanjut, Fadjroel menuturkan ada 40 konglomerat yang total asetnya sebesar Rp 1.300 triliun, sementara APBN sebesar 1.800 triliun. Menurutnya hal itu menjadi tantangan bagi Presiden kedepan, agar aset tidak dikuasai konglomerat.
"Ada 40 orang konglomerat di masa SBY kuasai aset. Apa Jokowi nanti dengan wakilnya dan tim ekonominya mampu? Kita ingin pemerataan antar individu," ujarnya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar