Calon Presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengatakan partainya melakukan pendekatan kampanye yang berbeda untuk memenangkan pemilihan umum legislatif yang akan digelar 9 April mendatang. Menurut dia, metode kampanye pengumpulan massa tidak menjadi prioritas partai.
"Meski masih ada satu-dua kampanye dengan pengumpulan massa, masak kami masih kampanye seperti itu. Jadi macet dan merugikan orang lain. Kami ingin beda, ada diferensiasi," katanya di sela-sela blusukan di Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Jokowi mengatakan metode yang berbeda ini terlihat dari cara dan pemilihan tempat pada waktu kampanye hari pertama. Saat kampanye hari pertama, kata dia, PDIP memilih mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Tempat bersejarah ini, kata Jokowi, dipilih bukan tanpa alasan. "Gedung bersejarah, museum dipilih karena menjadi simbol patriotik. Mengikuti jejak-jejak sejarah dan kebangkitan nasional. Ini menjadi alat kampanye yang mendidik," katanya.
Dalam kampanye selanjutnya, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan PDIP kembali akan berkampanye di gedung-gedung bersejarah atau museum. "Di luar Jakarta kan banyak objek bersejarah. Jadi bisa saja nanti kampanye ke sana," katanya.
Tahapan kampanye terbuka pada Pemilu 2014 dilaksanakan hingga tanggal 4 April. Komisi Pemilihan Umum telah mengumpulkan seluruh pimpinan partai politik peserta pemilu di Lapangan Silang Monumen Nasional untuk mendeklarasikan kampanye damai. Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manikmengingatkan partai agar berkampanye damai dan tanpa politik uang.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar