Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah mendapat mandat
sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). Peluang Jokowi terpilih sebagai presiden dinilai
cukup besar.
Tetapi Jokowi mendapat kritik terkait pencapresan tersebut. Kompetensi Jokowi dalam memimpin Ibu Kota diragukan.
“Pemerintah daerah DKI di bawah pimpinan Jokowi tidak berhasil,” kata
kader PAN Didik J Rachbini dalam diskusi bertema
“Nasib Jakarta, Pasca Jokowi”, di Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Padahal, masih kata Didik, tingkat penerimaan masyarakat sangat
tinggi setelah Jokowi terpilih menjadi gubernur pada 2012. “Euforia dan
semangat mendukung program Jokowi oleh masyarakat sangat tinggi,”
ujarnya.
Didik mengaku pernah mengadakan riset tentang masalah yang dihadapi
masyarakat DKI. “Berkali-kali kita lakukan survei, ketemulah tiga
masalah, yakni macet, banjir dan ekonomi atau pengangguran. Ini yang
diharapkan masyarakat bisa diselesaikan,” ucapnya.
Dia menambahkan, masyarakat berpandangan Jokowi hanya berhasil
mengatasi beberapa bidang, seperti pelayanan publik, penanganan pedagang
kaki lima dan taman. Namun, lanjut dia, ada dua sektor yang dianggap
tidak baik yakni kemacetan dan banjir. “Artinya walau Jokowi populer,
tapi dalam tangani macet dan banjir belum dianggap baik,” imbuhnya.
Dia meragukan Jokowi sanggup memimpin Indonesia apabila keluar sebagi
pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres). “Kemampuan
seseorang dan kapsitas itu berbeda. Urus (kali) Ciliwung saja tak bisa,
sekarang mau urus 17.000 pulau di Indonesia,” tandasnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar