Selasa, 18 Maret 2014

Surva-surve Indikator: Ini Alasan Jokowi Layak Jadi Calon Presiden

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presiden 2014. Nama Jokowi diyakini dapat menarik kelompok pemilih sukarela yang belum menentukan pilihannya
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Selasa (18/3/2014), sebanyak 22,4 persen pemilih sukarela akan memberikan suaranya kepada Jokowi. Disusul Prabowo Subianto 12 persen, Wiranto 5,9 persen, dan Aburizal Bakrie 4,9 persen.
"Sebanyak 43,4 persen pemilih belum menentukan pilihannya," ujar Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di Jakarta.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, nama Jokowi juga mendapat dukungan terbesar dibanding kandidat calon presiden lainnya. Dukungan terhadap Jokowi mencapai 41,5 persen.
"Kemudian Prabowo 16,3 persen, Wiranto 9,8 persen, Aburizal Bakrie 8,8 persen, Megawati 6,6 persen, dan Dahlan Iskan 2,5 persen," ungkap dia.
Menurut Burhanuddin, mayoritas masyarakat Indonesia mendukung Jokowi karena sifat jujur, amanah, dan perhatian kepada rakyat. Masalah etis yang disuarakan oleh pihak yang tidak mendukung pencalonan Jokowi relatif masih kecil di tingkat massa.
Hal ini disebabkan oleh anggapan yang dianut mayoritas pemilih, baik di DKI Jakarta maupun nasional bahwa masalah-masalah di Jakarta berkaitan dengan kebijakan di tingkal pemerintah pusat.
"Inilah yang membuat pemilih seperti memaklumi jika Jokowi maju sebagai capres meskipun baru 1,5 tahun menduduki posisi sebagai gubernur DKI Jakarta," kata dia.
Tak hanya itu, dukungan kepada Jokowi yang lebih tinggi dibanding calon lain juga disebabkan kinerja yang sudah dilakukan sebelumnya. Kinerja Jokowi dalam mencegah dan menanggulangi banjir, pelayanan kesehatan, pendidikan, penertiban PKL, pembangunan waduk sudah banyak dinilai baik oleh pemilih DKI.
"Namun kinerja Jokowi ini bukan tanpa cela. Dalam mengurangi kemacetan di Jakarta, Jokowi masih lebih banyak dinilai belum memuaskan," jelas dia.
Survei ini dilakukan pada 2.050 responden di seluruh Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dalam kurun waktu 18 Januari - 2 Februari 2014. Margin of error survei ini sekitar 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber :
viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar