Pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2014 dinilai tidak
akan berlangsung satu putaran. Meskipun, Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai
calon presiden (capres).
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Didik J. Rachbini
dalam diskusi bertema "Nasib Jakarta, Pasca Jokowi", di Jakarta, Selasa
(18/3/2014).
"Tampaknya pilpres tidak satu putaran. Walaupun PDI-P usung Jokowi, akan sulit menang satu putaran," kata Didik.
Dia menjelaskan, elektabilitas Jokowi mengalami penurunan dalam
survei. "Jokowi pernah sampai di atas 30% elektabilitasnya, tapi
terakhir ini turun sampai di bawah 30%. Penyebabnya adalah kritik yang
menyebar dari mulut ke mulut jadi besar," tegas Didik.
Pada bagian lain, dia menyesalkan sikap pendukung Jokowi yang
terkesan anti kritik. "Sekali saja mengkritik Jokowi, bisa langsung
disikat dan di-bully (disudutkan). Pendukung seperti itu adalah hamanya
demokrasi," tukasnya.
Akan tetapi, Didik tetap meragukan Jokowi sanggup memimpin Indonesia
apabila keluar sebagi pemenang pilpres. "Kemampuan seseorang dan
kapsitas itu berbeda. Urus (kali) Ciliwung saja tak bisa, sekarang mau
urus 17.000 pulau di Indonesia," tandas politikus Partai Amanat Nasional
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar