Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru mengumumkan aksi
penyadapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Padahal,
penyadapan itu sudah terungkap sejak tiga bulan lalu.
Menurut
Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait (Ara), tak ada niat partainya untuk
mengumumkan hal ini saat mendekati Pemilu 2014. Partainya, hanya ingin
membagi pengalamannya menjadi korban penyadapan.
"Saya kira ini
agar kita bisa sampaikan agar orang lain berhati-hati. Karena penyadapan
ini bisa terjadi pada siapa saja," kata Ara ketika dihubungi, Jumat (21/2/2014).
Sebab, kata dia, penyadapan ini
kembali terulang setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
keluarganya terungkap disadap oleh Australia.
"Saya kira, sebagai pribadi dan partai kita harus berhati-hati," ujarnya.
Meski
demikian, Maruarar belum mengetahui siapa pelaku penyadapan kepada
Jokowi. Partainya pun, tak mau mencurigai Badan Intelijen Nasional yang
melakukan penyadapan itu.
"Kita berfikir positif saja, saya harap aparat bisa mengatasi masalah penyadapan ini," ujarnya.
Tak hanya itu, partainya juga tidak berniat untuk melaporkan kasus penyadapan ini kepada polisi.
"Saya kira belum, karena ini (penyadapan) digunakan sebagai pembelajaran saja," katanya.
Sumber :
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar