Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinyalah yang meminta rumah
dan lingkungan kantornya untuk diperiksa menggunakan detektor. Dia
meminta itu setelah ada yang memberi saran tentang pentingnya keamanan.
"Ya
ada yang ngomong ke saya ini perlu untuk keamanan. Untuk anu... perlu
dicek. Ngeceknya gimana? Oh ada Pak, alatnya pakai detektor. Oh ya sudah
cek saja," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2014).
Jokowi mengaku dirinya sudah melihat sendiri alat sadap tersebut. Menurutnya, harga perangkat itu tak mahal.
"Kayak gitu itu harga Rp 1.000-2.000 ya dapat," kata Jokowi.
Saat ditanya lebih lanjut tentang jenis alat penyadap itu, Jokowi mengaku tak mengerti.
"Ya nggak ngerti, saya nggak pernah nyadap (kok) ditanya," ujarnya.
Sekadar
diketahui, penemuan alat sadap itu diungkapkan Sekjen PDIP Tjahjo
Kumolo pada Kamis (20/2) kemarin. Politisi PDIP Arif Wibowo menyebutkan
jenis alat yang ditemukan sudah kuno.
"Sudah kuno itu alat
sadapnya. Mungkin kalian juga punya. Itu banyak itu dijual di Glodok
(pusat perbelanjaan elektronik di Jakarta). Jadi bukan alat yang canggih
begitu," kata Arif di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat
(21/2/2014).
Menurut Arif alat sadap itu ada yang berbentuk
menyerupai alat tulis dan dipasang di ruangan dalam rumah Jokowi. Tetapi
Arif belum mengetahui mengenai detail penyadapan tersebut.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar