Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mengetahui rekam jejak Komisaris
Utama PT Jakarta Monorail (JM) Edward Soeryadjaya. Menurut Jokowi,
perjanjian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT JM sudah dilakukan
sejak era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
"Kita ini rekanannya PT JM, sudah kerja sama sebelum saya," ujar Jokowi di Balai Kota, Jumat (21/2/2014).
Menurut
Jokowi, peletakan batu pertama yang dilakukan pada Oktober tahun lalu
merupakan semangat Pemprov DKI untuk melanjutkan proyek. Sebab, proyek
monorail itu telah mangkrak sejak tahun 2007 lalu.
Namun, lanjut
Jokowi, Pemprov DKI juga hati-hati dalam menindaklanjuti Perjanjian
Kerja Sama (PKS) dengan PT JM. Saat ini, PT JM masih belum memenuhi tiga
syarat yang diajukan Pemprov DKI. Syarat-syarat tersebut meliputi aspek
finansial, aspek legal dan aspek kajian teknis.
"(Groundbreaking)
Itu hanya ingin menunjukkan bahwa kita ada semangat untuk lanjut. Tapi
kan tetap hati-hati. Jangan sampai PKS sudah diberikan, tapi monorail
enggak jadi-jadi. Semangatnya kan agar enggak mangkrak," ujarnya.
Proyek
monorail ini sendiri membutuhkan dana sekitar Rp 17 triliun dengan
panjang lintasan sejauh 30 km yang dibagi dua jalur yakni jalur hijau
sepanjang 14,5 kilometer, yang melewati
Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi, dan jalur biru 15,5 kilometer,
yang melewati Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar