Jumat, 21 Februari 2014

Jokowi: Jangan Sampai PT JM Diberi PKS, Monorail Tetap Ga Jadi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mengetahui rekam jejak Komisaris Utama PT Jakarta Monorail (JM) Edward Soeryadjaya. Menurut Jokowi, perjanjian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT JM sudah dilakukan sejak era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
"Kita ini rekanannya PT JM, sudah kerja sama sebelum saya," ujar Jokowi di Balai Kota, Jumat (21/2/2014).
Menurut Jokowi, peletakan batu pertama yang dilakukan pada Oktober tahun lalu merupakan semangat Pemprov DKI untuk melanjutkan proyek. Sebab, proyek monorail itu telah mangkrak sejak tahun 2007 lalu.
Namun, lanjut Jokowi, Pemprov DKI juga hati-hati dalam menindaklanjuti Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT JM. Saat ini, PT JM masih belum memenuhi tiga syarat yang diajukan Pemprov DKI. Syarat-syarat tersebut meliputi aspek finansial, aspek legal dan aspek kajian teknis.
"(Groundbreaking) Itu hanya ingin menunjukkan bahwa kita ada semangat untuk lanjut. Tapi kan tetap hati-hati. Jangan sampai PKS sudah diberikan, tapi monorail enggak jadi-jadi. Semangatnya kan agar enggak mangkrak," ujarnya.
Proyek monorail ini sendiri membutuhkan dana sekitar Rp 17 triliun dengan panjang lintasan sejauh 30 km yang dibagi dua jalur yakni jalur hijau sepanjang 14,5 kilometer, yang melewati Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi, dan jalur biru 15,5 kilometer, yang melewati Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar