Walikota Jakarta Utara Heru Budi Hartono angkat bicara soal penyadapan
pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Menurut Heru, Jokowi sudah punya
feeling dirinya disadap. Karena itu dia pun meminta agar rumah dinasnya
disterilisasi.
"Jadi Pak Gubernur beberapa bulan yang lalu sudah
dari jauh-jauh hari sekitar bulan Agustus atau September 2013
menyampaikan di rumah dinasnya untuk dilakukan sterilisasi," kata Heru
Budi Hartono di Kantor Walikota Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara,
Jumat (21/2/2014).
Heru menjelaskan, usai sterilisasi rumah
dinas Jokowi ditemukanlah alat penyadapan tersebut. Temuan alat sadap
itu terjadi pada Desember 2013.
"Seperti Pak Gubernur bilang ada
lebih di dua tempat alat penyadapan itu diletakkan, menurut beliau di
ruang tamu dan di ruang makan dan ruang yang sangat privasi lah buat
beliau," jelasnya.
Satu hal yang pasti, Jokowi sudah tahu siapa
yang melakukan penyadapan. Heru sebelum menjabat sebagai wali kota Jakut
memegang posisi di biro luar negeri Pemprov DKI. Dia juga terlibat soal
sterilisasi di rumah Jokowi.
"Saya nggak bisa menyebutkan merek
alat penyadapnya, berupa gambar atau bagaimana? Nggak tahu saya. Ya itu
namanya mereka spionase, tapi mungkin saja ada yg ngikutin Pak Gubernur,
kalau orangnya itu lama berkecimpung di bidang penyadapan kita sudah
punya feeling, dunia intelijen ya seperti itu dan saya tahu siapa
orangnya, Pak Gubernur pun sudah tahu," papar Heru.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar