Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya tidak tahu siapa
yang melakukan penyadapan di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati No
7, Menteng, Jakarta Pusat. Tetapi menurut Jokowi, dia tidak akan
mempermasalahkan penyadapan itu.
Disampaikan Jokowi, dirinya akan
selalu berfikir positif terkait kasus penyadapan terhadap dirinya itu.
Dia tidak mempermasalahkan apabila lembaga tertentu yang menyadap
dirinya untuk kepentingan yang positif. Misalnya saja Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan penyadapan.
"Kalau
saya disadap KPK tidak apa-apa.
Tapi untuk apa menyadap saya. Tapi ya
tidak apa-apa KPK memang tugasnya. Kalau mereka mencurigai seseorang dan
diindikasikan mesti akan diikuti terus," kata Jokowi di Balai Kota
Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Meski demikian, Jokowi mengakui
bila pejabat setingkat gubernur seperti dirinya yang disadap sangat
tidak wajar, karena masih banyak orang yang lebih penting dan memiliki
rahasia-rahasia yang besar.
"Kalau saya yang disadap ya tidak
wajar untuk apa sadap saya. Wajar yang disadap itu orang-orang penting,
saya itu apa. Masa mau sadap omongan dengan istri. Paling omongannya
juga nasi goreng, sate kambing. Paling yang nyadap juga ngomongnya, ya
bicara masalah sate kambing. Terus besoknya lagi yah sayur lodeh, terus
besok lagi sea food," katanya.
Jokowi menambahkan,
terkait dengan alat penyadap yang ditempatkan di rumahnya itu, dirinya
melihat sendiri seperti apa bentuknya dan di mana saja letaknya. Namun
dia tidak berkenan untuk menjelaskan.
"Lo bagaimana saya tidak lihat itu di rumah sendiri. Gimana sih itu di rumah saya," katanya.
Sumber :
viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar