"Pasti dong (terkait isu
politik). Partai kami dianggap seksi, karena akan menentukan arah peta
politik pemilu. Tentu yang disadap yang kemungkinan besar akan maju.
Ketum (Megawati), Jokowi, calon kuat lain juga bisa jadi objek
penyadapan dan penguntitan," kata Hendrawan ketika dihubungi detikcom,
Jumat (21/2/2014).
Hendrawan berpesan agar parpol tidak menggunakan cara-cara kotor dalam berpolitik jelang Pemilu Legislatif April mendatang.
"Ini
menyangkut etika politik. Kita menjunjung kehormatan. Boleh bersaing
tapi tetap jaga kesantunan," ujar anggota Komisi VI DPR ini.
Menurutnya,
penyadapan terhadap Jokowi dipublikasikan untuk menyadarkan publik
terkait perpolitikan di Indonesia. Namun Hendrawan menyerahkan pelaporan
penyadapan ke penegak hukum kepada Jokowi.
"Jokowi kan sudah menyatakan tidak akan melaporkan. Kalau dilaporkan, komplikasinya kan panjang. Tenang-tenang saja," ujarnya.
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai penyadapan yang
dilakukan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dilakukan
karena kans PDIP memenangkan Pemilu. Tapi Hendrawan berpesan pada lawan
politik PDIP agar bersaing sehat.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar