Jumat, 21 Februari 2014

Demokrat Cuek Masalah Penyadapan Jokowi

Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan tak mau ikut arus hiruk-pikuk penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut dia, Demokrat hanya ingin fokus pada Pemilu Legislatif yang bakal berlangsung 9 April 2014.
Syarif pun cuek saja meski ada orang yang menduga penyadapan di rumah dinas Jokowi dilakukan oleh pemerintah. Menteri Koperasi dan UKM itu berpendapat, semua tak lebih dari manuver politik.
“Biar rakyat yang menilai semua manuver politik itu. Demokrat fokus ke pemilu legislatif,” kata Syarif, Jumat (21/2/2014).
Sebelumnya, politisi Demokrat Ruhut Sitompul berpendapat penyadapan terhadap Jokowi hanya akal-akalan PDIP. “Sudahlah, paling-paling hanya bikinan PDIP itu,” kata Ruhut. Ia bahkan curiga PDIP sendiri yang memasang alat sadap di rumah Jokowi.
Namun tudingan Ruhut itu dibantah PDIP. “Tidak benar. Saya tahu sendiri alat sadap itu benar ada seperti yang disampaikan oleh Pak Jokowi,” kata politisi PDIP Tubagus Hasanuddin.
Soal penyadapan ini pertama kali diungkap oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis 20 Februari 2014. Tjahjo menilai penyadapan itu sebagai teror untuk menjatuhkan PDIP dan Jokowi. Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga dikuntit orang tak dikenal, dan rumah pribadinya di Bali disusupi.
Sementara Jokowi tak merasa khawatir meski disadap. “Saya enteng saja karena (pembicaraan di rumah) tidak ada isinya. Paling orang yang nyadap saya sekarang sedang kecewa karena saya omongannya begitu-begitu saja,” ujar mantan Wali Kota Solo yang digadang-gadang menjadi capres 2014 itu.

Sumber :
viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar