Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi narasumber utama dalam acara "UMKM Outlook 2014: Membangun Kewirausahaan Berbasis Usaha Masyarakat" yang digelar Universitas Siswa Bangsa Internasional, Jakarta, hari ini, Jumat (21/2/2014).
Dalam acara itu, pria akrab disapa Jokowi ini menceritakan pengalamannya membenahi para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Jokowi menegaskan, pemprov berkomitmen membantu agar dagangan pelaku UKM laris meski dipindah tempatnya. Tapi, syarat utama untuk tidak berjualan di pinggir jalan harus dipenuhi.
Dia pun menyindir pedagang kaki lima yang tidak tertib dan tak mau taat aturan.
"Saya bilang saja, kalau mau ramai ya sekalian jualan di tengah Jalan Thamrin dan Sudirman," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini mengklaim, Pemprov DKI relatif berhasil menghilangkan pedagang-pedagang yang selama ini berjualan di pinggir jalan hanya dalam waktu satu setengah bulan. Tapi dia tak setuju bila pemerintah DKI dianggap menggusur UKM.
"Saya ini tidak menggusur, tapi menggeser," di sela-sela pidato.
Jokowi mengaku punya alasan untuk tak sudi disebut menggusur para pedagang kecil. Soalnya, pemprov menyediakan lahan pengganti di Blok G.
"Penggusuran, itu kan tanpa memberi lahan, kalau kita menyediakan lokasi berjualan yang baru," ungkapnya disambut tepuk tangan para mahasiswa.
Walau kini para pedagang bersedia pindah, Jokowi mengakui butuh pembicaraan intensif dengan mereka. Sebab banyak yang khawatir dagangannya tak laku selepas mereka dipindah ke bagian dalam Pasar Tanah Abang.
Kini, keluhan kembali muncul dari para pedagang di Blok G soal susahnya mendapatkan pembeli. Gubernur DKI melansir program baru, dan berjanji untuk memberikan bantuan lagi di masa depan. "Ada hadiah mobil untuk menarik minat ibu-ibu berbelanja," tuturnya.
Sumber :
- tempo.co
- merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar