Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) mengatakan tidak masalah apabila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
memeriksa dirinya terkait adanya dugaan penggelembungan dana dalam
pengadaan bus baru Trans Jakarta.
"Ya enggak apa-apa lah (diperiksa KPK)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Namun,
sebelum diperiksa KPK, Jokowi mengatakan alangkah baiknya apabila
menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat Pemprov DKI yang diberi
waktu selama dua pekan ini.
"Tapi ini kan masih diproses di Inspektorat dan minta bantuan dari BPKP," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Apabila
dalam laporannya Inspektorat menemukan indikasi penggelembungan maka
Jokowi mengatakan hal itu sudah masuk ke ranah hukum. Namun, saat ini
dirinya tetap enggan menyebut adanya indikasi penggelembungan sebelum
ada laporan resmi.
"Saya ngomong iya atau tidak setelah mendapat
laporan. Saya tidak mau menduga-duga karena itu menyangkut nasib
seseorang," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi
unjuk rasa sekelompok orang yang menamakan diri Forum Peduli Jakarta, di
depan Gedung KPK, Kamis (20/2/2014), menuntut KPK segera menyelidiki
kasus pengadaan bus tersebut.
Salah satu spanduk yang diusung para
pengunjuk rasa ini berbunyi, 'KPK jangan anak emaskan Jokowi dan Udar
Pristono (mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta)'.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar