Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta merasa dilecehkan PT Jakarta Monorail (JM). Sebab, PT JM mangkir dari panggilan DPRD DKI untuk memberikan penjelasan mengenai proyek monorail.
"Kalau diundang datang, jangan mentang-mentang dekat dengan Jokowi terus bisa seenaknya menolak tanpa alasan yang jelas," ujar anggota DPRD DKI Jakarta Ahmad Husein Alaydrus di Gedung DPRD, Jumat (21/2/2014).
Alaydrus mengatakan alasannya PT JM untuk tidak menghadiri panggilan DPRD tersebut tidak masuk akal. Menurut dia, PT JM harus memahami saat berhubungan dengan Pemprov DKI Jakarta itu berarti berhubungan dengan DPRD juga.
"PT JM ini paham organisatoris tidak? Terlalu bodoh, jika dia bilang, bekerjasama dengan DKI hanya dengan Pemprov saja, tapi tidak dengan DPRD, itu melecehkan namanya," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakarta Monorail John Aryananda mengaku tidak datang karena panggilannya terlalu mendadak. Selain itu, semua direksi juga tidak bisa hadir, sehingga memilih untuk tidak datang.
"Saya secara pribadi baru melihat undangan satu kali. Pada saat itu jam 2 siang dan diminta untuk bertemu hari itu juga. Saya ada tapi beberapa direksi kami tidak ada," kata John.
John memastikan bahwa dia sudah memberikan surat balasan ke DPRD DKI Jakarta soal ketidakhadirannya itu. Sementara alasan lainnya adalah karena PT JM meminta didampingi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Pekerjaan kami itu dengan Pemprov Dki. Seharunya kalau dipanggil DPRD harus didampingi oleh Pemprov DKI juga. Kami tidak bisa menjelaskan sendiri kepada DPRD," kata dia.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar